kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata Sandiaga Uno atas sebutan santri di era post-islamisme


Senin, 13 Agustus 2018 / 22:21 WIB
Kata Sandiaga Uno atas sebutan santri di era post-islamisme
ILUSTRASI. Sandiaga Uno


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menanggapi positif istilah santri di era post-islamisme yang disematkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman kepada dirinya. Sandiaga mengira julukan itu berkaitan dengan kegiatan kewirausahaannya.

"Mungkin Pak Sohibul Iman mengaitkan posisi saya di santripreneur. Bersama dengan Himpunan Pengusaha Santri Indonesia yang dipimpin Gus Gozali, waktu itu saya di dewan pembina," kata Sandiaga ditemui di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (13/8).

Menurut Sandiaga, era post-islamisme berarti santri tidak hanya belajar agama. Namun, juga berinovasi. Ia menilai santri sebaiknya belajar berwirausaha dan membuka lapangan kerja.

"Kami lagi mendorong santri ini menjadi entrepreneur karena santri ke depan adalah santri yang inovatif yang juga bisa memulai usaha dan membuka lapangan kerja," ujar dia.

Sandiaga mengakui ia memang bukan lulusan pesantren. Ia lulus dari SD PSKD, kemudian lanjut ke SMPN 12 Jakarta, dan SMA Pangudi Luhur.

"Sekolah di sekolah yang multikultur, multietnis, multiagama juga. Saya pernah sekolah di sekolah katolik, di sekolah kristen protestan juga," ujar Sandiaga.

Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman menilai Prabowo Subianto-Sandiaga Uno adalah sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia. Sebab koalisi ingin mengusung kepemimpinan nasionalis dan Islam dalam konsep dwi tunggal.

"Kami ingin menggandengkan kepemimpinan nasionalis seperti Pak Prabowo dengan kepemimpinan Islam atau kepemimpinan kaum santri," ujar Sohibul dalam jumpa pers bersama di depan kediamanan Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8) malam.

Sohibul mengakui, dalam kacamata publik selama ini, Sandiaga tidak masuk dalam kategori santri. Namun, ia mengaku memiliki pandangan yang berbeda.

"Saya kira, beliau hidup dialam modern, tapi beliau mengalami proses spiritualisasi dan Islamisasi. Saya bisa mengatakan, Saudara Sandi merupakan sosok santri di era post Islamisme," ujar Sohibul. (Nibras Nada Nailufar)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disebut Santri di Era Post-Islamisme, Ini Kata Sandiaga..."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×