kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kata Jokowi tentang penghapusan subsidi premium


Jumat, 02 Januari 2015 / 13:07 WIB
Kata Jokowi tentang penghapusan subsidi premium
ILUSTRASI. Panduan Cek Kuota Smartfren melalui 4 Langkah Berikut


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah mencabut subsidi untuk bahan bakar (BBM) RON 88 atau premium. Presiden Joko Widodo menyatakan, dengan pencabutan subsidi itu, pemerintah akan makin mudah dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

"Kemarin juga sudah kita turun lagi BBM, karena harga minyak dunia turun, sehingga harga premium kita akan mengikuti harga pasar. Ini lebih menggampangkan kita dalam menghitung APBN kita," ujar Presiden yang akrab dipanggil Jokowi ini di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (2/12).

Dengan situasi fiskal yang lebih baik di tahun 2015, Presiden pun mengatakan optimistis ekonomi Indonesia akan jauh lebih baik. "Ini menambah optimisme kita ekonomi kita lebih baik. Jangan ada satu orang pun yang pesimis karena ke depan saya optimis," ucap dia.

Pada kesempatan itu dia pun menjelaskan kembali mengenai alasan pemerintah sempat menaikan harga BBM pertengahan November lalu. Menurut Jokowi, hal itu terpaksa dilakukan karena situasi fiskal yang sangat menekan APBN. 

"Tetapi memang secara kalkulasi harus dinaikan tidak ada alternatif dan itu melonggarkan ruang fiskal kita, ada sekitar Rp 240 trliun yang bisa digunakan untuk membangun infrtastuktur. Semuanya kita bangun," kata dia.

Seperti diberitakan, mulai 1 Januari 2015, premium tidak masuk lagi ke dalam BBM tertentu bersubsidi alias tidak akan mendapatkan subsidi lagi. Premium RON 88 masuk dalam jenis BBM khusus penugasan dan BBM umum nonsubsidi. Sedangkan BBM tertentu bersubsidi tinggal  minyak tanah dan solar masuk dalam BBM tertentu bersubsidi.

Meski tidak disubsidi, harga premium turun menjadi Rp 7.600 per liter, seiring dengan anjloknya harga minyak dunia yang mendekati level 50 dollar AS per barel. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×