Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Analisis dilakukan terhadap lebih dari 65 juta laporan kesehatan yang dikirimkan ke aplikasi ZOE COVID Symptom Study oleh 1,76 juta pengguna antara 28 September dan 27 Desember 2020.
Hampir setengah juta pengguna melaporkan telah melakukan tes swab virus corona selama waktu ini, dengan 55.192 kasus melaporkan hasil positif.
"Varian Kent B.1.1.7 tampaknya tidak mengubah gejala, keparahan atau durasi Covid-19 ketika kami memperhitungkan perubahan musim dan usia orang yang terkena dampak," kata Dr Claire Steves dari School of Life Course Sciences.
"Penting untuk menekankan berbagai gejala yang dapat disebabkan oleh varian baru (B.1.1.7) dan lama, seperti sakit kepala dan sakit tenggorokan, selain tiga serangkaian gejala klasik (batuk, demam, dan hilangnya penciuman)," imbuhnya.
Berikut beberapa gejala Covid-19 yang disebabkan varian B.1.1.7 Inggris, yang merupakan gejala awal infeksi yang dilaporkan.
- Sesak napas
- Gangguan penciuman
- Diare
- Batuk dan pilek
- Demam
"Gejala yang timbul mirip ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), namun menurut para ahli di Inggris, beberapa pasien mengalami kondisi berat akibat gangguan pernapasan," jelas dr Kathi.
Sementara itu, terkait empat kasus baru yang ditemukan lagi terkait infeksi mutasi virus corona B.1.17, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan keempat pasien sempat mengalami gejala ringan dan sedang.
Nadia mengatakan, pasien sempat dirujuk ke rumah sakit, namun kondisi keempat pasien Covid-19 tersebut tidak memburuk dan kini sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Pelacakan kasus Covid-19 dari varian B.1.1.7, mutasi virus corona Inggris masih terus dilakukan.
Nadia mengimbau agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak aman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Mutasi Virus Corona B.1.1.7 di Indonesia Bertambah, Apa Saja Gejala Covid-19 Inggris Ini?"
Penulis : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Editor : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Selanjutnya: Hati-hati! gejala Virus Corona ini pasti dialami pasien
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News