kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Mingguan Naik 15 Kali Dalam 2 Bulan, Pemerintah Dorong Tingkatkan PHBS


Kamis, 04 Agustus 2022 / 21:15 WIB
Kasus Mingguan Naik 15 Kali Dalam 2 Bulan, Pemerintah Dorong Tingkatkan PHBS
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minggu ini kenaikan kasus Covid-19 masih terus terjadi. Bahkan jumlah kasus mingguan saat ini lebih banyak jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan, kasus positif mingguan di minggu ini tercatat lebih dari 38.000. Jumlah ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan awal Juni lalu yang hanya 2.000-an kasus.

"Artinya kasus positif mingguan telah naik sebanyak lebih dari 15 kali lipat dalam dua bulan," kata Wiku dalam Konferensi Pers Virtual, Kamis (4/8).

Kenaikan kasus Covid-19 secara mingguan tersebut, juga diiringi dengan kenaikan kasus kematian. Meskipun demikian, kenaikan kasus kematian tidak sesignifikan seperti kenaikan pada kasus positif.

Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 per 4 Agustus: Penambahan Vaksinasi Mencapai 487.071 Dosis

Dimana pada minggu terakhir terdapat 91 kematian, angka ini juga meningkat tajam dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang masih berkisar di angka 40 kematian.

"Bahkan dalam beberapa hari terakhir kita sempat menyentuh lebih dari 20 kematian dalam satu hari," ungkapnya.

Adapun terdapat 5 provinsi penyumbang tertinggi kasus positif, diantaranya DKI Jakarta 19.000 kasus, Jawa Barat 7.000 kasus, Banten 4.000 kasus, Jawa Timur 2.000 kasus dan Kalimantan Selatan 610 kasus.

Wiku menjelaskan, kematian pada 5 provinsi tersebut juga menunjukkan peningkatan, dengan DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kematian bulanan terbanyak yaitu 29 kematian. Disusul Jawa Barat dengan 11 kematian, dan sisanya kurang dari 7 kematian.

Bed occupancy rate (BOR) kelima provinsi tersebut saat ini sudah mengalami peningkatan. Misalnya di DKI Jakarta menjadi daerah dengan BOR tertinggi yakni 12,93%, disusul Kalimantan Selatan dengan 12,79%, Banten 11,85%, Jawa Barat, 8,28% dan Jawa Timur yang angka BOR-nya di bawah 5%.

Kenaikan kasus Covid-19 juga terjadi di 4 negara yaitu Jepang, Korea Selatan, Australia dan Singapura. Wiku menyebut di Jepang kenaikan lebih dari satu juta kasus, Korea mencatatkan angka lebih dari 500.000 kasus.

Kemudian disusul Australia dengan kenaikan hampir 300.000 kasus dan Singapura yang mencapai 54.000 kasus dalam satu minggu.

Meski kasus mingguan di Indonesia menjadi yang paling rendah dibandingkan dengan 4 negara tersebut, Wiku menegaskan masyarakat dan pemerintah perlu waspada dengan kenaikan kasus yang terjadi di Indonesia.

Untuk meminimalisir potensi terjadinya lonjakan kasus dengan belajar dari negara-negara tersebut, Ia menegaskan pentingnya hidup bersih dan sehat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari.

Pasalnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tidak hanya dapat melindungi dari Covid-19 namun juga mencegah terkena penyakit menular lainnya.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia, 4 Agustus: Tambah 6.527 Kasus Baru, Meninggal 14

"Dengan begitu daya tahan tubuh kita akan semakin meningkat dan potensi timbulnya gejala sedang dan berat juga dapat diminimalisir," imbuhnya.

Adanya ancaman subvarian BA.5 dan BA.4 perlu diantisipasi dengan pengetatan kembali disiplin protokol kesehatan secara menyeluruh. Wiku menyebut tak hanya memakai masker, namun juga menjaga jarak dan mencuci tangan.

Peningkatan kasus yang terjadi, disebabkan oleh menurunnya kekebalan masyarakat terhadap Covid-19. Oleh sebab itu, pemerintah meminta bagi masyarakat yang belum booster untuk segera mendapatkan suntikan dosis ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×