kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Kasus LP Cebongan naik ke pengadilan militer


Senin, 13 Mei 2013 / 20:21 WIB
Kasus LP Cebongan naik ke pengadilan militer
ILUSTRASI. Produsen kemasan plastik packaging film PT Trias Sentosa Tbk (TRST)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan oleh sejumlah oknum prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) akan segera disidangkan. Berkas kasus penyerangan LP Cebongan tersebut akan dilimpahkan ke pengadilan militer, pekan ini.

Panglima TNI Agus Suhartono mengungkapkan, semua proses pemberkasan sudah selesai dilaksanakan oleh tim investigasi dari Polisi Militer (POM).
"Pada minggu ini pemberkasan selesai semua  dan akan segera dilimpahkan ke pengadilan militer," ujar Agus saat ditemui di Hotel Sultan, Senin (13/5).

Agus menjelaskan, dari 11 nama prajurit TNI AD yang diduga melakukan penyerangan, ada sembilan prajurit yang kasusnya segera dilimphakan ke pengadilan militer. Sementara dua orang prajurit lainnya masih diselidiki secara lebih mendalam lagi. Soalnya, dua orang prajurit ini, dari dugaan sementara, berusaha mencegah terjadinya penyerangan tersebut.

"Yang dua orang itu sebenarnya ingin mencegah tapi tidak berhasil. Kalau nanti misalnya, bukti-bukti tidak cukup untuk menjerat mereka, maka keduanya bisa saja dibebaskan," tambah Agus.

Seperti diketahui, sudah lebih dari satu bulan kasus pembunuhan empat tahanan LP Cebongan terjadi. Awalnya TNI sempat membantah bahwa pembunuhan terhadap para tahanan dilakukan oleh jajarannya. Namun TNI kemudian mengakui bahwa para pelaku merupakan anggota Kopassus.

Mereka melakukan pembunuhan atas nama korsa atau solidaritas ala TNI setelah salah satu rekan mereka meninggal dikeroyok para preman di Hugo’s Café di Yogyakarta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×