kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus kematian mingguan Covid-19 naik 29,2%, Satgas: Jawa Tengah kontribusi tertinggi


Selasa, 27 April 2021 / 16:38 WIB
Kasus kematian mingguan Covid-19 naik 29,2%, Satgas: Jawa Tengah kontribusi tertinggi
ILUSTRASI. Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah kasus meninggal akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia pada pekan yang berakhir 25 April 2021 naik 29,21%. Kenaikan kasus kematian ini dikontribusikan oleh beberapa provinsi. 

Berdasarkan data Satgas Covid-19, Jawa Tengah  menjadi wilayah dengan kenaikan kasus kematian tertinggi di pekan lalu. Pada periode 19-25 April itu, kasus kematian di Provinsi Jawa Tengah bertambah 178. 

Disusul, Provinsi Sumatra Selatan yang naik 25 kematian dan DKI Jakarta yang bertambah 20 kasus kematian. Berikutnya ada Jawa Barat yang naik 18 kematian serta Aceh naik 15 kematian akibat Covid-19 di pekan lalu. 

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyayangkan, kasus kematian yang meningkat minggu lalu. 

"Saya ingin mengingatkan kepada seluruh provinsi ini khususnya Jawa Tengah yang di minggu lalu mengalami kenaikan kematian yang cukup signifikan. Mohon untuk segera mengevaluasi penanganan Covid-19 di daerahnya," jelas dia saat Teleconference di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/4).

Baca Juga: Satgas Covid-19 menyayangkan kerumunan yang dilakukan pendukung tim sepak bola

Dia juga menghimbau untuk wilayah yang mengalami kenaikan kematian tinggi untuk segera mengidentifikasi kabupaten/kota yang menyumbangkan kematian terbesar.

Selain itu, provinsi tersebut juga perlu melakukan perbaikan pada penanganan pasien positif Covid-19, terutama pada gejala sedang dan berat. Testing dan tracing juga diimbau untuk ditingkatkan guna mengantisipasi penularan sejak dini.

"Saya juga ingin menyampaikan pada seluruh provinsi bahwa tidak ada toleransi pada kenaikan kematian, mengingat apalagi saat ini BOR tidak menunjukkan kenaikan dan angka kasus aktif secara nasional juga menurun. Setelah belajar menghadapi pandemi ini selama 1 tahun seharusnya angka kematian dapat betul-betul dicegah," tegas Wiku.

Adapun untuk kasus kesembuhan di level nasional minggu lalu tercatat naik 0,9%. Angka kesembuhan tertinggi ada di Jawa Barat yang naik 2.386 kesembuhan. 

Selanjutnya, Bangka Belitung naik 622 kesembuhan, Riau naik 351 kesembuhan, Kepulauan Riau naik 239 dan Kalimantan Utara naik 208 kesembuhan.

Untuk kasus aktif mingguan di level nasional terjadi penurunan kasus sebesar 1,4% dibandingkan minggu sebelumnya. Meski penurunan kasus aktif cenderung kecil, Wiku mengapresiasi capaian tersebut, mengingat pada minggu lalu terjadi penambahan kasus aktif 14%.

"Meskipun ini angka yang kecil atau penurunannya hanya sedikit namun hal ini tetap merupakan perkembangan ke arah yang lebih baik," ujarnya.

Meskipun ada penurunan kasus mingguan, Wiku tetap mengingatkan khususnya pada provinsi yang mengalami kenaikan kasus tertinggi di minggu ini. Lima besar kenaikan minggu ini di kontribusi dari Riau naik sebesar 930 kasus, Sumatra Barat naik 758 kasus, Kepulauan Bangka Belitung naik 408 kasus, NTT naik 353 kasus dan Sumatra Selatan naik 237 kasus.

Kemudian untuk kasus harian, Wiku memaparkan per 26 April 2021 terjadi penambahan kasus positif sebesar 5.944 kasus dan jumlah kasus aktif menjadi 100.652 kasus atau 6,1%. 

Di mana jumlah kasus sembuh kumulatif yaitu 1.501.715 kesembuhan atau 91,2%. Adapun jumlah kasus meninggal kumulatif yaitu 44.771 atau 2,7%.

"Saya ingin menyampaikan pesan khusus terkait dengan persentase kematian di Indonesia yang angkanya 2,7% persentase ini telah bertahan selama lebih dari 2 bulan terhitung sejak awal Februari 2021," kata Wiku.

Baca Juga: Waspada, kasus positif Covid-19 klaster perkantoran di Jakarta dalam tren meningkat

Persentase kematian sendiri disebut lebih sulit ditekan dibanding persentase penambahan kasus aktif. Hal tersebut lantaran penurunan hanya dapat terjadi apabila setiap kasus positif baru dapat seluruhnya sembuh.

"Sedangkan, pada saat ini dari kasus baru yang ada masih ada yang meninggal dan dalam perawatan. Kita tidak boleh hanya melihat pada kasus aktif dan kesembuhan saja, tapi juga perlu mewaspadai angka kematian karena masih ada beberapa provinsi yang mencatatkan penambahan kematian," pungkas Wiku.

Selanjutnya: Satgas Covid-19 menyayangkan kerumunan yang dilakukan pendukung tim sepak bola

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×