kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus DBD melonjak hingga enam kali lipat dalam sepekan di DKI Jakarta


Senin, 28 Januari 2019 / 18:58 WIB
Kasus DBD melonjak hingga enam kali lipat dalam sepekan di DKI Jakarta


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. DKI Jakarta kini memasuki fase waspada kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue ( DBD). Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pada awal 2019 ini, jumlah kejadian DBD terus meningkat hingga enam kali lipat.

"Kasus DBD di DKI Jakarta pada bulan Januari per tanggal 27 Januari 2019 semalam sebanyak 613 kasus," kata Widyastuti di kantornya, Senin (28/1).

Adapun sepekan sebelumnya, yakni pada 20 Januari 2019, jumlah kejadian DBD 111 kasus. Meski belum ada korban meninggal, angka kasus DBD tahun ini melonjak dari periode yang sama setahun sebelumnya. Pada Januari 2018, kejadian DBD lebih kurang 200 kasus. "DKI daerah endemis DBD, kami bikin kriteria (KLB) sendiri bersama BMKG, untuk kewaspadaan. Kami menbuatnya waspada, dalam arti kalau didiamkan nanti bergerak," ujar dia.

Januari 2019 ini, kasus DBD paling menonjol terjadi di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Sementara itu, pada Februari dan Maret 2019, seluruh wilayah DKI Jakarta masuk dalam kategori waspada Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD).

Untuk mewaspadai meluasnya DBD, Dinas Kesehatan DKI Jakarta bekerja sama dengan BMKG dalam pengembangan model prediksi angka DBD berbasis iklim yang dapat diakses melalui http:// bmkg. dbd.go.id/. Selain itu, Pemprov DKI melakukan fogging di wilayah asal korban DBD dengan hasil penyelidikan epidemiologi (PE) positif.

Widyastuti mengatakan, ia juga telah menginstruksikan semua fasiltas pelayanan kesehatan untuk melakukan deteksi dini dan tata laksana kasus DBD sesuai standar. "Saya sudah menitipkan ke puskesmas dan rumah sakit, pesannya begini, kalau ada yang datang berobat, datang dengan panas tinggi, harus berpikir untuk ini DBD atau bukan. Karena DBD infeksi akut, harus (dianggap DBD) sampai terbuki tidak," ujar dia. (Nibras Nada Nailufar)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sepekan Terakhir, Kasus DBD Naik hingga Enam Kali Lipat di DKI Jakarta", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×