kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kasus Covid-19 Naik, Pemerintah Diminta Berikan Vaksinasi Gratis Hingga Tahun Depan


Minggu, 17 Desember 2023 / 16:21 WIB
Kasus Covid-19 Naik, Pemerintah Diminta Berikan Vaksinasi Gratis Hingga Tahun Depan
ILUSTRASI. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjKasus Covid-19 Naik, Pemerintah Diharapkan Masih Berikan Vaksinasi Gratis Hingga Tahun Depan.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mengimbau masyarakat untuk melengkapi vaksinasi baik dosis primer maupun booster.

Hal tersebut menyikapi naiknya kasus Covid-19 saat ini. Di mana berdasarkan data Kemenkes per 16 Desember 2023 jumlah kasus konfirmasi mingguan bertambah 349 kasus. 

Kemudian kasus sembuh bertambah 86 dan kasus meninggal bertambah satu kasus. Adapun hingga saat ini total kasus aktif mencapai 1.983. 

Diketahui pemerintah masih menggratiskan pemberian vaksinasi Covid-19 hingga akhir tahun nanti bagi masyarakat. Sedangkan, tahun depan, rencananya vaksin gratis hanya untuk kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta serta orang yang memiliki masalah dengan sistem imun. 

Baca Juga: Kemenkes Instruksikan Pemda dan Faskes Siap Siaga Waspadai Kasus Covid-19 Melonjak

Ketua umum Asosiasi Analis kebijakan publik Indonesia, Trubus Rahadiansyah, menyarankan agar pemberian vaksin Covid-19 gratis juga diperuntukkan bagi masyarakat yang masuk dalam penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan. 

"Prefer ke depan vaksin keempat misalnya atau kelima pun itu gratis. Kenapa? Karena ini bentuk tanggung jawab negara terhadap potensi wabah. Pemerintah harus melakukan intervensi semua masyarakat wajib vaksin dan digratiskan lagi," kata Trubus dihubungi Kontan.co.id, Minggu (17/12).

Pemberian vaksinasi gratis kata Trubus dapat dilakukan dalam dua skema. Pertama pemerintah dapat melanjutkan vaksinasi gratis bagi seluruh masyarakat seperti saat masa pandemi. 

Namun, dengan status Covid-19 sekarang endemi, maka Trubus menyarankan agar vaksin dapat diberikan gratis bagi masyarakat miskin yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau mereka yang menjadi peserta PBI di JKN BPJS Kesehatan. 

"Kalau ini kan sifatnya pencegahan, jadi lebih baik kategori DTKS atau PBI gratis. Dan masyarakat yang mampu bayar. Cuma kembali bayarnya juga misalnya nggak mahal, jadi tetap pemerintah ada tanggung jawabnya," jelas Trubus.

Baca Juga: Kemenkeu Mencabut Aturan Insentif Fiskal atas Impor Vaksin Covid-19

Meski mendorong vaksinasi gratis kembali dilanjutkan, Trubus menekankan pengawasan terhadap pelaksanaan vaksinasi gratis harus dilakukan agar tak terjadi kebocoran anggaran hingga maladministrasi. Hal tersebut agar vaksinasi bisa tepat sasaran dan efisien.

"Gratis untuk kelompok khusus, ini harus dilanjutkan karena termasuk program. Karena dikhawatirkan bisa aja melonjak lagi. Apalagi varian ini baru. Tapi kembali lagi bagaimana political will Pemerintah," imbuhnya. 

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah masih mengkaji mengenai pemberian vaksinasi gratis tahun depan.

Ia menyebut kebijakan vaksinasi gratis bagi masyarakat umum akan dilanjutkan atau tidak melihat bagaimana situasi Covid-19 dan rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).  "Nanti kita kaji dulu dan lihat bagaimana situasi serta rekomendasi WHO. Ditunggu ya saat ini belum diputuskan," kata Nadia dikonfirmasi KONTAN. 

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Posko Vaksinasi Covid-19, Antisipasi Momen Nataru

Ia mengatakan, saat ini masih ada 4,1 juta stok vaksin secara nasional. Dari stok tersebut 600.000 merupakan vaksin Inavac dan sisanya adalah Indovac. Sedangkan vaksin hibah dari luar negeri saat ini sudah habis stoknya. 

Guna meningkatkan cakupan vaksinasi, pemerintah terus melakukan edukasi dan himbauan kepada masyarakat. Vaksinasi kata Nadia diperlukan terutama sebagai antisipasi dengan adanya peningkatan kasus. 

Kemenkes mengungkapkan pemberian vaksinasi ditujukkan untuk meningkatkan kembali antibodi dalam tubuh dan memperpanjang perlindungan dari keparahan maupun kematian akibat infeksi Covid-19. Oleh karenanya masyarakat diminta agar jangan menunda-nunda untuk melakukan vaksinasi Covid-19. 

Baca Juga: Antisipasi Covid-19 Tanpa Pembatasan

Berdasarkan data di Dashboard Vaksin Kementerian Kesehatan per 17 Desember 2023 cakupan vaksinasi dosis pertama mencapai 86,88% (203,8 juta dosis), vaksinasi dosis kedua 74,56% (174,9 juta dosis).

Sedangkan untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster 1 capaiannya 39,08% atau baru 70,9 juta dosis diberikan. Vaksinasi dosis keempat atau booster 2 baru 2,01% atau 3,64 juta dosis diberikan. Adapun target cakupan vaksinasi ialah 234,6 juta penduduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×