kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 Naik Mendekati Bulan Puasa, Ini Penjelasan Kemenkes


Jumat, 04 Februari 2022 / 07:30 WIB
Kasus Covid-19 Naik Mendekati Bulan Puasa, Ini Penjelasan Kemenkes
ILUSTRASI. Kasus Covid-19 Naik Mendekati Bulan Puasa, Ini Penjelasan Kemenkes


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Unggahan bernarasi kasus Covid-19 melonjak lagi menjelang bulan puasa ramai di media sosial. Berdasarkan penelusuran Kompas.com, ada sejumlah warganet membagikan narasi tersebut melalui akun media sosialnya.

"Wis mendekati puasa corona bakal melonjak lagi," demikian narasi yang dituliskan akun Facebook ini pada 27 Januari 2022.

Akun Facebook lainnya juga menuliskan narasi serupa. "Inilah Negaraqu, klo udh mau Nyampek bulan puasa Corona monculll Lg," demikian tulis akun ini, Selasa (1/2/2022).

Hingga Kamis (3/2/2022) siang, unggahan tersebut telah disukai 674 kali, dibagikan satu kali, dan dikomentari 228 kali.

Sementara itu, pada Kamis 3 Februari 2022 terdapat tambahan 27.197 kasus baru Covid-19. Sehingga total menjadi 4.414.483 kasus positif Covid-19 pada Kamis 3 Februari 2022.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus positif Covid-19 pada Kamis 3 Februari 2022 bertambah 5.993 orang sehingga menjadi sebanyak 4.154.797 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat positif Covid-19 pada Kamis 3 Februari 2022 di Indonesia bertambah 38 orang menjadi sebanyak 144.411 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada Kamis 3 Februari 2022 mencapai 115.275 kasus, bertambah 21.166 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Lantas, benarkah kenaikan kasus Covid-19 tergantung suatu peringatan keagamaan?

Baca Juga: Banyak Anak dan Balita Di Depok Positif Covid-19, Ini Gejala Omicron & Cara Menangani

Penjelasan Kemenkes terkait lonjakan kasus Covid-19

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menampik bahwa kenaikan kasus Covid-19 tergantung suatu peringatan keagamaan. "Enggaklah, (kenaikan kasus Covid-19) ini kan bukan tergantung suatu peringatan keagamaan," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/2/2022).

Menurut Nadia, mendekati bulan puasa seperti saat ini, banyak digunakan oleh masyarakat untuk pulang kampung dalam rangka melakukan misalnya ziarah kubur. "Sehingga mobilitas kan meningkat, jadi ini yang menyebabkan kasus meningkat dan juga karena protokol kesehatan," imbuhnya.

Kemenkes mengimbau kepada masyarakat agar selalu mengecek kembali informasi yang beredar di media sosial. "Banyak situs resmi yang dapat diakses dan memenrikan informasi yang benar," tandas Nadia.

Penyebab kasus Covid-19 naik

Sebelumnya Nadia menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia melonjak belakangan ini. Eskalasi pandemi ini disebabkan meluasnya Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Diketahui, sejak Covid-19 Omicron muncul, banyak negara juga mengalami lonjakan kasus Covid-19. "Kemungkinan besar (karena) varian Omicron kalau melihat kecepatan peningkatan jumlah kasus," ujar Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/2/2022) pagi.

Ia mengatakan, hingga Rabu, kasus Covid-19 Omicron di Indonesia yang dilaporkan adalah 2.980. Terdiri dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) 1.602, lokal 1.093, dan masih diverifikasi 285. 1.100 pasien telah sembuh, sementara lima orang meninggal dunia.

Selain itu, angka Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat, menurut Kemenkes, lonjakan ini disebabkan peningkatan testing dan tracing. "Iya, testing dan tracing yang tetap tinggi juga meningkatkan jumlah kasus yang dapat kita temukan," tambah Nadia.

Seperti apa upaya pemerintah?

Nadia menjelaskan, upaya antisipasi yang dilakukan pemerintah dimulai dari hulu. "Tetap meminta mengaktifkan satgas, melakukan testing dan tracing yang agresif untuk segera melokalisir kasus," katanya.

Pemerintah, imbuhnya, akan memastikan kesiapan dukungan telemedisin untuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman). Penggunaan Peduli Lindungi di tempat umum juga akan dioptimalkan. "Penambahan atau konversi tempat perawatan isolasi dan ICU, penambahan oksigen, ventilator, dan kesiapan obat-obatan," tuturnya.

Nadia menambahkan, bahwa memang benar terjadi kenaikan positivity rate dalam seminggu terakhir sebesar 3,65 persen. Per 30 Januari 2022, jumlah orang yang dites adalah 5,75 per 1.000 penduduk per minggu. Angka ini disebut jauh di atas angka anjuran WHO, yakni 1 per 1.000 penduduk per minggu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Mendekati Bulan Puasa Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Ini Kata Kemenkes",


Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Sari Hardiyanto

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×