kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,05   12,74   1.40%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapolri: TPS paling rawan bakal dijaga dua polisi


Kamis, 30 Januari 2014 / 09:30 WIB
Kapolri: TPS paling rawan bakal dijaga dua polisi
ILUSTRASI. Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan PBB, di Markas Besar PBB di New York City, New York, AS, 18 Maret 2022. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Mabes Polri sudah memiliki skenario untuk mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) berdasarkan tingkat kerawanan wilayah.

TPS paling rawan, akan dijaga dua orang anggota polisi dan dua orang Linmas.

Kapolri Jenderal Polisi Sutarman menjelaskan, terdapat 545.778 TPS pada Pemilu 9 April 2014. Terkait pengamanannya, Polri membagi ratusan ribu TPS itu menjadi lima kategori wilayah.

Kategori pertama, TPS yang dinilai wilayah sangat aman. Dalam kategori ini, Poliri akan menepatkatan satu anggotanya untuk mengawasi lima TPS yang dibantu 10 orang linmas.

Kategori ke dua, akan menempatkan satu anggota polisi untuk mengawasi empat TPS dengan dibantu delapan linmas.

Kategori ke tiga, wilayah sedikit rawan, Poliri menempatkan satu anggotanya untuk mengamankan tiga TPS.

"Ini juga situasional, kalau letak antarTPS rapat, tidak terlalu jauh seperti di beberapa kota itu, bisa lima bisa empat atau tiga polisi dibantu enam linmas. Setiap TPS selalu ada dua linmas, Polri akan mengkoordinasikan setiap pengamanan," kata Sutarman, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (29/1/2014).

Sementara kategori empat, bakal satu polisi mengawasi dua TPS dan dibantu empat orang linmas

Kategori lima, TPS yang dianggap sangat rawan, akan dijaga dua polisi dan dua linmas per satu TPS.

Selain itu, kata Sutarman, kepolisian juga bakal terus berkoordinasi dengan relawan ketika hari pemungutan suara. Itu untuk mengantisipasi kalau terjadi pelanggaran atau keributan saat pencoblosan dan penghitungan perolehan suara. (Adi Suhendi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×