Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Sutarman angkat suara terkait maraknya kasus beredar foto bugil anggota Polisi. Setelah beredar foto bugil Polwan dan Kapolsek, baru-baru ini muncul seorang anggota polisi di Majalengka Jawa Barat mabuk dan membuat onar.
Pengganti Jenderal Timur Pradopo ini berpesan agar bawahannya tidak menyimpan foto-foto telanjangnya di dalam handphone (HP) atau alat teknologi lainnya.
Karena menurutnya, berdasarkan pengalaman-pengalaman yang sudah terjadi, hal itu bisa menyebar cepat jika Hp tersebut hilang atau hal lainnya. Akhirnya bisa menjadi persoalan jika foto itu dijual atau di upload (di publish) ke internet.
"Sekarang kan era teknologi. Kadang orang ingin tahu gambarnya kalau telanjang seperti apa. Difotonya sendiri. Tahu-tahu fotonya ketinggalan atau fotonya dijual. Tahu-tahu di-upload lalu menjadi persoalan," ungkap jenderal bintang empat institusi Bhayangkara ini, di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (4/11).
Karena itu, tegas Sutarman, lebih baik jika ingin melihat diri sendiri, baiknya di cermin. Bukan difoto dan disimpan di Hp atau alat teknologi lainnya. "Kalau mau lihat dirinya sendiri saja becermin sajalah. Jangan difoto- foto," pesan Sutarman.
Untuk itu, sekali lagi Kapolri mengingatkan kepada seluruh personil Kepolisian untuk tidak menyimpan foto-foto telanjangnya di dalam data pribadinya di Hp atau alat teknologi lainnya. Karena bisa menjadi persoalan ke depannya, kalau kemudian jatuh ke tangan orang lain, dan diupload ke media sosial. Sehingga bisa di download oleh sebagian orang dan menjadi persoalan hukum.
"Kita akan mengingatkan kepada seluruhnya, jangan lagi menyimpan data-data seperti itu di digital, seperti telepon dan lainnya," ujarnya.
"Kalau mau ngeliat dirinya, ngaca sajalah, enggak usah disimpan-simpan. Ini bagian yang harus kita perbaiki dan pelanggaran tentu harus kita lakukan penegakan hukum," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News