kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kampanye di Kota Ambon, Gibran Mendengar Temui Pekerja Kreatif hingga Pegiat UMKM


Senin, 08 Januari 2024 / 22:26 WIB
Kampanye di Kota Ambon, Gibran Mendengar Temui Pekerja Kreatif hingga Pegiat UMKM
ILUSTRASI. Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kiri) berdialog dengan warga saat agenda kampanye Gibran Mendengar di Desa Gilirejo Baru, Miri, Sragen, Jawa Tengah, Senin (1/1/2024). Kegiatan tersebut untuk mendengarkan aspirasi dan berdialog dengan masyarakat setempat serta membantu mengembangkan potensi desa hingga berdampak positif untuk kesejahteraan warga. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/aww.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, melanjutkan rangkaian kampanye "Gibran Mendengar" yang kali ini diadakan di Red Bricks Café & Resto, Ambon, Maluku, pada Senin (8/1).

Gibran menggunakan kesempatan ini untuk secara langsung mendengarkan harapan dan aspirasi dari pemuda, komunitas kreatif, pelaku UMKM, ekonomi kreatif, dan musisi setempat.

Seperti kegiatan "Gibran Mendengar" sebelumnya, ia berkomitmen untuk mengumpulkan dan merespon aspirasi mereka ke dalam rencana aksi dan kebijakan yang akan dilaksanakannya jika terpilih bersama Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

Baca Juga: Mencegah Kecurangan Pemilu, Masyarakat Bisa Melapor Melalui Situs JagaPemilu

Acara yang dimulai pukul 13.30 WIT itu berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan keceriaan, diawali dengan nyanyian lagu "Ale Rasa Beta Rasa" yang menggambarkan pentingnya perdamaian, terutama bagi masyarakat Kota Ambon yang pernah mengalami konflik saudara dari tahun 2004 hingga 2007.

Ambon, dikenal dengan kekayaan musikalnya, menjadi fokus perhatian Gibran, terutama setelah Ronny Loppies, Duta Musik UNESCO untuk Ambon, menekankan bahwa musik adalah bagian esensial dari identitas dan kehidupan warga Ambon.

Gibran berusaha memahami dan mengintegrasikan semangat serta nilai-nilai masyarakat lokal ke dalam visi dan program kerja yang akan ditawarkan.

Ambonese punya frekuensi musik menengah, yang bisa mendekatkan satu dengan yang lain. Musik adalah tranformasi dari seni ke budaya. Karena musik jadi daily activities, jadi masuk ke budaya." ungkap pria yang juga menjabat sebagai Direktur Ambon Music Office.

Gibran yang hadir bersama istrinya, tak hanya memperhatikan aspirasi dari kelompok musik namun juga mendengarkan masalah penting lainnya seperti pengelolaan sampah di Ambon.

Baca Juga: Survei Kemenkop-UKM: Penjualan Alat Peraga Kampanye Turun hingga 90% di Pemilu 2024

Seorang warga bernama Jordi membagikan pengalamannya membentuk komunitas yang peduli lingkungan, dimana mereka berhasil membersihkan 12,8 ton sampah, mengungkapkan bahwa tantangan terbesar di kota tersebut adalah kurangnya edukasi mengenai pengelolaan sampah yang benar.

Jordi menekankan betapa sulitnya mengubah perilaku masyarakat terkait kebersihan. “Kita pernah bersihin 12,8 ton sampah, itu salah satu kegiatan membersihkan sampah,” Ucap Jordi.

Selain itu, aspirasi dari para pelaku UMKM, sektor kreatif, hingga komunitas komedi lokal juga disampaikan pada acara tersebut. Gibran, yang memiliki pengalaman sebagai Wali Kota Surakarta, mendengarkan dengan seksama dan mengidentifikasi bahwa banyak masalah yang dihadapi Ambon mirip dengan yang ia alami di kota yang pernah ia pimpin.

Ia menyatakan perlunya acara musik dan pusat kreatif untuk mengembangkan potensi kreatif anak muda Ambon, menyoroti kesamaan antara Ambon dan Solo dalam hal potensi sumber daya manusia dan kekurangan di sektor tertentu.

“Kendala, kita butuh waktu untuk menyelesaikan masalah ini karena merubah kebiasaan ga semudah menbalikan telapak tangan” ungkap Jordi

Baca Juga: Elektabilitas Ganjar-Mahfud Turun, Survei Median: Suara Pindah ke Prabowo-Gibran

Dengan memahami bahwa Ambon memiliki potensi besar yang belum tergali, Gibran berbicara tentang pentingnya pembangunan yang merata, tidak hanya di Jawa tapi juga di wilayah lain seperti Ambon.

“Saya kira semua anak muda disini setuju ya dengan pemerataan pembanguann, kita pengen  tidak cuma di Jawa. Ambon ini luar biasa sekali, SDM nya luar biasa. Ambon mirip Solo. Solo tidak punya pertanian, perikanan. Pemasukan dari pajak restribusi khusus saja,” ungkap Gibran dalam keterangannya, Senin (8/1).

“Gibran Mendengar" di Ambon menjadi forum yang memberi wawasan berharga bagi Gibran, yang saat ini mencalonkan diri dalam Pilpres 2024.

Dia berharap aspirasi yang diperoleh dari anak muda dan masyarakat Ambon dapat diwujudkan dalam berbagai kebijakan yang akan memajukan dan membangun kota tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×