Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih mempertahankan prinsip menolak bagi-bagi kursi dalam menjalin kerja sama dengan partai politik. Dampaknya, pihaknya kalah dalam "pertarungan" politik di Dewan Perwakilan Rakyat melawan Koalisi Merah Putih.
"Kalau saya bagi-bagi kursi, ya sudah menang dari kemarin," ujar Jokowi di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (3/10).
Setidaknya, Koalisi Indonesia Hebat yang mendukung Jokowi-JK kalah terkait pengesahan UU MPR, DPR, DPD, dan MPR (MD3), pengesahan tata tertib DPR, pengesahan UU Pilkada, hingga pemilihan pimpinan DPR 2014-2019.
Meski demikian, Jokowi yakin peta politik bakal berubah nantinya. "Dalam politik itu setiap hari bisa berubah, setiap minggu bisa berubah dan setiap detik bisa berubah," ucap politisi PDI Perjuangan itu.
Jokowi mengaku ingin mengajak kerja sama politik dengan cara yang benar, yakni dilandasi oleh semangat pembangunan bangsa dan negara.
Sebelumnya, Jokowi memberi jatah 16 kursi menteri dari 34 kementerian untuk parpol pendukung. Hanya saja, Jokowi belum mengungkapkan jumlah kursi yang akan diberikan kepada masing-masing parpol. Hingga saat ini, Koalisi Indonesia Hebat belum mendapat tambahan dukungan parpol.
Koalisi Indonesia Hebat berisi empat parpol yang lolos ke DPR, yakni PDI Perjuangan (109 kursi DPR), Partai Nasdem (36 kursi DPR), Partai Kebangkitan Bangsa (47 kursi DPR), dan Partai Hanura (16 kursi DPR). Jika dijumlah, pasangan tersebut memperoleh dukungan 208 kursi DPR.
Adapun Koalisi Merah Putih berisi lima parpol, yakni Partai Gerindra (73 kursi DPR), Partai Golkar (91 kursi DPR), Partai Amanat Nasional (48 kursi DPR), Partai Persatuan Pembangunan (39 kursi DPR), dan Partai Keadilan Sejahtera (40 kursi DPR). Jika dijumlah, koalisi itu memiliki 292 kursi DPR.
Sementara Partai Demokrat yang memilih tidak bergabung dengan koalisi mana pun memiliki 61 kursi DPR. (Fabian Januarius Kuwado)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News