kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kaji Pembangunan Kereta Gantung di IKN, Bappenas Kunjungi AS dan Kanada


Minggu, 24 Juli 2022 / 09:52 WIB
Kaji Pembangunan Kereta Gantung di IKN, Bappenas Kunjungi AS dan Kanada
ILUSTRASI. Bappenas berencana mengembangkan moda transportasi alternatif di Indonesia.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berencana mengembangkan moda transportasi alternatif di Indonesia, salah satunya kereta gantung.

Untuk itu, Bappenas mengunjungi Stevenson Fishing Port, Harbour Flight Centre, dan Boeing di Amerika Serikat dan Kanada untuk mempelajari pengembangan kereta gantung.

Bappenas mempelajari regulasi pengembangan kereta gantung, seaplane, dan pesawat jarak menengah. Upaya pembangunan kereta gantung masih terhambat, terutama aspek skema pembiayaan dan isu pemanfaatan ruang udara.

“Saat ini sedang dilakukan penjajakan kesesuaian kereta gantung sebagai angkutan perkotaan di IKN dan pariwisata, termasuk kesesuaian aspek topografi wilayah serta added advantage berupa panorama kota. Pemerintah juga sedang menelaah pengembangan kereta gantung yang terintegrasi dengan Rencana Induk dan Sistem Transportasi Perkotaan di IKN,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/7).

Baca Juga: Kantor Staf Presiden (KSP) Dorong Sektor Industri Terapkan Ekonomi Sirkular

Penggunaan seaplane juga sedang dijajaki utamanya untuk kota waterfront seperti Jakarta, Palembang, Surabaya, dan Denpasar. Kajian Kementerian Perhubungan merekomendasikan sembilan lokasi pariwisata di Indonesia.

Di samping itu, permintaan terhadap angkutan seaplane perlu dilakukan penelaahan segmentasi pasar dan konektivitas yang dilayani.

“Operasional seaplane di Indonesia mayoritas didominasi swasta dengan peran pemerintah yang masih terbatas pada sisi pemberian izin operasional pesawat apung namun tidak mencakup pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian bandara perairan,” terang Suharso.

Selain sektor transportasi, Menteri PPN/Kepala Bappenas juga membahas pengembangan sektor pertanian dengan mengunjungi Land O’Lakes Inc di Minnesota, Amerika Serikat pada Senin (18/7). Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dapat mengadopsi pertanian regeneratif dan mendukung keahlian teknis pembentukan koperasi.

Baca Juga: Bappenas: Produktivitas Harus Ditingkatkan untuk Hindari Risiko Stagflasi

Bappenas mempelajari sumber pendanaan awal pembentukan korporasi dan akses pasar, permasalahan dan solusi dalam menjalankan korporasi, serta peran asosiasi produsen komoditas.

Bappenas juga mengobservasi ekosistem proses bisnis Land O’Lakes Inc yang akan direplikasi di Indonesia sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 terkait pembentukan 350 korporasi petani dan nelayan.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, salah satu rencana pengembangan transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah penggunaan moda transportasi kereta gantung (hanging train).

Hal itu terinspirasi dari pengamatan yang dilakukan pemerintah selama kunjungan kerja ke Jepang selama 21-22 Juni 2022.

Budi Karya mengatakan, salah satu moda transportasi tempat wisata di daerah Shiba, Tokyo Jepang yang menggunakan kereta gantung atau hanging train.

Budi menyebut, pihaknya akan menginisiasi pengembangan moda transportasi tersebut. Nantinya, Kementerian Perhubungan bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan mempelajari moda transportasi yang digunakan di IKN.

"Kami tahu bahwa IKN membutuhkan suatu pergerakan yang unik, kita akan menggunakan kereta gantung menjadi alat transportasi kantor ke kantor dan kami akan lakukan di tempat wisata seperti di Bali,” kata Budi Karya dalam konferensi pers virtual dari Jepang, Rabu (22/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×