Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. Nilai tukar rupiah yang terus melemah membuat resah para pengusaha. Salah satunya, karena rencana investasi yang ingin dilakukan menjadi tidak pasti.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto mengatakan, pengusaha dari waktu ke waktu membuat perencanaan. Namun volatilitas nilai tukar rupiah membuat mereka repot dan sulit menjalankan rencana.
Asumsi rupiah Rp 12.500 dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 telah menjadi patokan bagi pengusaha dalam menyusun rencana investasi dan rencana bisnisnya tahun ini. "Dengan adanya kenaikan seperti ini, tentu repot lagi," ujar Suryo, Rabu (18/3).
Menurutnya, situasi rupiah saat ini bisa dimengerti. Ada faktor eksternal yang mempengaruhi rupiah. Dalam kondisi seperti ini, Suryo menyerukan agar Indonesia meningkatkan porsi cadangan devisa (cadev). "Kalau cadev kuat saya kira volatilitas bisa sedikit teredam," ujarnya.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah hari ini (18/3) berada pada level Rp 13.164 per dollar Amerika Serikat (AS), sudah 5,3% di atas asumsi kurs rupiah di APBN. Jika dihitung sejak awal tahun hingga hari ini, kurs rupiah sudah turun 7,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News