Reporter: Indra Khairuman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyoroti pentingnya strategi perlindungan pasar domestik serta peluang ekspor untuk produk padat karya, terutama pada tekstil.
Hal itu penting dilakukan di tengah ketegangan global dan konflik perdagangan yang masih berlangsung, demi menjaga daya saing industri dalam negeri.
Dengan kondisi global yang belum stabil, termasuk konflik di Timur Tengah dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan negara lain, Kadin menekankan perlunya strategi yang tepat untuk melindungi pasar domestik.
“Apa yang ada kalau bahasa saya tanya para ekonom-ekonom, apa yang dipikirkan oleh Trump itu tidak ada di dalam ilmu ekonomi, karena ya yang dipikirkan adalah ya untuk kepentingan di dalam negerinya sendiri,” ujar Saleh Husein, Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kadin Indonesia pada acara Indef yang dikutip Kontan.co.id, Rabu(2/7).
Baca Juga: Optimalisasi Digital: Jurus Jitu UMKM Merambah Pasar Domestik Hingga Global
Saleh juga menekankan pentingya menjaga keberlangsungan ekspor produk padat karya, seperti tekstil dan furniture, yang terutama dijual ke AS dan China. Ia menjelaskan bahwa industri tekstil sangat bergantung dengan bahan baku kapas yang sebagian besar diimpor dari China.
“Sebenarnya kalau untuk tekstil, kita jugakan sebenarnya membutuhkan bahan baku, dalam hal ini, kapas yang selama ini memang diimpor kebanyakan dari China,” jelas Saleh.
Untuk mengurangi ketergantungan tersebut, Saleh memberikan saran agar pengusaha tekstil di Indonesia melakukan kerjasama dengan mitra di AS untuk mendapatkan pasokan kapas.
“Kita kan bisa juga berkolaborasi antara pengusaha dalam asosiasi tekstil itu untuk mendapatkan bahan baku kapas, kan bisa juga dari pengusaha-pengusaha yang menjadi mitranya dari di Amerika,” kata Saleh.
Di sisi lain, Kadin mengingatkan pentingnya mengamankan pasar domestik dari produk illegal yang bisa merugikan industri lokal. “Jangan sampai produk-produk barang jadi pakaian itu jangan sampai masuk secara illegal,” tegas Saleh.
Baca Juga: Teladan Prima Agro (TLDN) Optimistis Kinerja Tetap Tumbuh di Tengah Gejolak Global
Ia menegaskan banyak banyaknya produk illegal, seperti batik stempel dari China, yang telah memenuhi pasar dan mengancam kelangsungan industri batik lokal.
Dalam menghadapi tantangan ini, Kadin meminta pemerintah memberikan insentif dan kemudahan kepada sektor industri. “Jangan sampai dalam situasi ekonomi yang memang lagi tidak baik-baik ini justru terus dilakukan peraturan-peraturan yang justru mempersulit dunia industri sendiri,” ucap Saleh.
Dengan ini, ia berharap adanya relaksasi dalam regulasi agar industri bisa bersaing dengan produk asing. Melalui langkah strategis ini, Kadin Indonesia percaya bahwa industri dalam negeri bisa terus bersaing dan berkembang meski berada di tengah ketegangan global saat ini.
“Dunia usaha perlu diberikan kemudahan-kemudahan serta insentif-insentif agar dapat bergerak lebih baik,” tambah Saleh.
Selanjutnya: Ada Potensi Pembengkakan Subsidi LPG 3 Kg, Pemerintah Siapkan Rencana Satu Harga
Menarik Dibaca: Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Perlu Proteksi Kehidupan Sejak Dini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News