kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jumlah tes PCR masih minim, Kang Emil usul ke Jokowi untuk kerja sama dengan swasta


Selasa, 11 Agustus 2020 / 13:55 WIB
Jumlah tes PCR masih minim, Kang Emil usul ke Jokowi untuk kerja sama dengan swasta
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz (kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) meninjau salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/202


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan kerja sama dengan pihak swasta dalam meningkatkan upaya tes PCR untuk mendeteksi virus corona (Covid-19).

Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut mengaku keteteran dalam memenuhi standar rasio pengetesan Covid-19 berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meski pun saat ini berada di peringkat dua provinsi terbanyak melakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Erick Thohir sampaikan rasa bangga pada BUMN atas capaian uji klinis vaksin

"Kelemahan kami hanya testing PCR walaupun sudah terbanyak se-Indonesia di luar Jakarta tetap mengejar rasio ke 50 juta (penduduk) kami keteteran," ujar Ridwan Kamil di depan Presiden Joko Widodo, Selasa (11/8).

Saat ini Jawa Barat telah melakukan pemeriksaan sebanyak 175.000 tes PCR. Namun, untuk meningkatkan angka tersebut sulit karena kapasitas laboratorium yang telah mencapai batas maksimal.

Oleh karena itu, Ridwan mengusulkan agar melakukan kerja sama dengan pihak swasta. Dimana nantinya pemerintah akan membayar setiap tes yang dilakukan oleh pihak swasta tersebut.

"Sekarang itu ada layanan dari swasta namanya pay per service PCR. Kalau diizinkan kebijakan itu maka kita bisa menaikkan statistik dengan kerjasama swasta kita hanya bayar 1 orang per berapa rupiah dititipkan ke lembaga ini," terang Ridwan.

Baca Juga: Kembangkan vaksin corona sendiri, Jokowi optimistis penelitian rampung tahun 2021

Nantinya pemerintah daerah hanya perlu memberikan nama kepada pihak pemeriksa swasta tersebut untuk dilakukan tes PCR. Sementara investasi alat tes akan dilakukan oleh pemeriksa swasta tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×