kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.577.000   13.000   0,83%
  • USD/IDR 16.375   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.108   27,96   0,39%
  • KOMPAS100 1.052   -1,07   -0,10%
  • LQ45 828   0,75   0,09%
  • ISSI 212   -0,75   -0,35%
  • IDX30 426   0,83   0,19%
  • IDXHIDIV20 509   1,31   0,26%
  • IDX80 120   -0,25   -0,21%
  • IDXV30 124   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   0,01   0,01%

Jumlah Penduduk Miskin Turun per September 2024, Ini Penyebabnya


Kamis, 16 Januari 2025 / 15:18 WIB
Jumlah Penduduk Miskin Turun per September 2024, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Jikri (25 thun) menggunakan kostum badut berkeliling menghibur para warga yang berkunjung ke pusat perbelanjaan Pasar Baru, Jakarta, Senin (20/6/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tingkat kemiskinan Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,16 juta menjadi 24,06 juta orang.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tingkat kemiskinan Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,16 juta menjadi 24,06 juta orang pada periode September 2024, bila dibandingkan Maret 2024 yang mencapai 25,22 juta orang.

Jumlah penduduk miskin tersebut juga tampak menurun 1,84 juta orang dibandingkan Maret 2023 yang mencapai 25,90 juta orang.

Menanggapi hal tersebut, Ekonom Celios, Nailul Huda mengungkapkan, penurunan jumlah penduduk miskin disebabkan kenaikan garis kemiskinan, pasalnya terjadi deflasi di bulan Mei sampai September 2024.

Baca Juga: Rupiah Anjlok Imbas Cadangan Devisa Turun per September 2024

Menurutnya, perubahan garis kemiskinan Maret 2024-September 2024 hanya 2,11%. Sedangkan biasanya sebesar 5% sampai 8%.

Selain itu, di bulan Juni 2024 juga tercatat ada pencairan bansos, salah satunya Program Keluarga Harapan (PKH), oleh sebab itu terdapat penurunan kemiskinan secara statistik.

"Mengapa saya katakan demikian? Karena dari sisi ketimpangan justru meningkat. Artinya ada orang miskin yang tidak “terangkut” ke katergori tidak miskin. Ada exclusion error yang menyebabkan tidak semua orang mendapatkan bansos. Ketimpangan akhirnya melebar. Jadi kemiskinan turun, gini ratio melebar," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (16/1).

Baca Juga: OJK Catat Aset Modal Ventura Syariah Turun per September 2024

Nailul mengungkapkan, jika memang kemiskinan menurun karena efek program pemerintah tepat sasaran, maka menurutnya gini ratio semestinya menurun sebab orang-orang miskin terkena efek bansos dan keluar dari garis kemiskinan.

Di samping itu, lanjut dia, korban pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga September 2024 dinilai masih memiliki cadangan pendapatan alias tabungan, sehingga mampu mencukupi kebutuhannya hingga 6 bulan ke depan.

"Artinya secara konsumsi belum terbilang miskin. Efek ke angka kemiskinan di bulan ke enam pasca PHK. Jika tidak mendapatkan pekerjaan lagi, mereka bisa jatuh miskin," tandasnya

Selanjutnya: Pajak Minimum 15% Resmi Berlaku, Pemerintah Pastikan Tak Berdampak ke UMKM

Menarik Dibaca: 10 Rekomendasi Makanan Sehat Terbaik untuk Penderita Diabetes Konsumsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×