Reporter: Hikma Dirgantara, Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada tanggal 20 Oktober 2020 untuk seri SPN03210121, SPN12210701, FR0086, FR0087, FR0080, FR0083 dan FR0076 melalui sistem lelang Bank Indonesia. Adapun total penawaran yang masuk sebesar Rp 83,02 triliun.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, jumlah penawaran SUN yang masuk itu mengindikasikan pasar domestik masih sehat.
Lebih lanjut, Deni mengatakan membaiknya kondisi pasar domestik yang ditunjang oleh turunnya persepsi risiko Indonesia yang tercermin dalam penurunan CDS Indonesia dalam satu bulan terakhir, nilai tukar yang relatif stabil, likuiditas di pasar keuangan yang cukup tinggi.
“Serta kondisi pasar global yang kondusif berpengaruh positif pada penurunan yield SUN dalam beberapa hari terakhir serta peningkatan incoming bids di lelang hari ini,” kata Deni dalam keterangan resminya yang diterima Kontan.co.id, Selasa (20/10).
Baca Juga: Jangan lupa, pemerintah akan lelang tujuh seri SUN pada hari ini, simak daftarnya
Catatan DJPPR, jumlah penawaran untuk lelang hari ini meningkat pesat dibanding dengan lelang SUN sebelumnya. Dari target lelang pemerintah sebesar Rp 20 triliun, bids yg masuk mencapai Rp 83,02 triliun, melonjak 67,8% dibandingkan dengan permintaan pada lelang SUN sebelumnya yang sebesar Rp 49,47 triliun.
Adapun partisipasi investor asing secara nominal pada lelang kali ini lebih tinggi dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya. Pada lelang kali ini, bids investor asing mencapai Rp 11,97 triliun, meningkat dibandingkan nominal pada lelang sebelumnya yang sebesar Rp 7,53 triliun. “Minat tertinggi investor Asing di lelang kali ini berada pada tenor 10 dan 15 tahun,” ujar Deni.
Deni menambahkan, pada lelang kali ini pemerintah memutuskan untuk menyerap permintaan sebesar Rp 32,75 triliun dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). “Keputusan itu juga mempertimbangkan yield/imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder,” tandas Deni.
Selanjutnya: Membandingkan hasil diversifikasi investasi saham dengan SUN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News