Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah laboratorium yang digunakan untuk pemeriksaan spesimen pasien terduga Covid-19 di Indonesia bertambah.
Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Corona Achmad Yurianto mengatakan, terdapat tiga jejaring laboratorium yang sudah bersedia untuk turut memeriksa spesiemn pasien terduga terjangkit virus corona.
Baca Juga: UPDATE virus corona di Indonesia: Total 227 kasus, 19 meninggal, sembuh 11
"Jejaring laboratorium yang bisa digunakan untuk melakukan pemeriksaan virus Covid-19 ini adalah jejaring laboratorium Siloam, jejaring laboratorium Kalbe dan jejaring laboratorium Bunda Group," ujar Yuri dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta, Rabu (18/3).
Dengan demikian, pemeriksaan spesimen pasien terduga Covid-19 tidak hanya dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) milik Kementerian Kesehatan saja.
Yuri menambahkan, kesediaan sejumlah jejaring laboratorium itu untuk berkontribusi di dalam pemeriksaan spesimen pasien terduga terjangkit virus corona merupakan kabar gembira.
Yuri pun berharap penambahan laboratorium ini berdampak pada percepatan pemeriksaan pasien.
"Ini yang menggembirakan bagi kita sehingga diharapkan dengan cara ini, maka deteksi dini, penemuan cepat kasus, dapat dilaksanakan secara maksimal," lanjut dia.
Diketahui, kasus pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia per Rabu ini, mencapai 227 orang.
Selasa kemarin, pemerintah mengumumkan ada 172 kasus positif.
"Ada tambahan 55 kasus, sehingga total sampai sekarang, dihitung sampai kami melaporkan pada Rabu, 18 Maret 2020 pukul 12.00 ada 227 kasus," ucap Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Rabu.
Baca Juga: Korban meninggal akibat corona di Indonesia jadi 19 orang, ini penjelasannya
Adapun, menurut Yuri, penambahan 55 kasus itu berlangsung sejak Selasa (17/3) pukul 12.00 WIB hingga Rabu (18/3) pukul 12.00 WIB. (Dian Erika Nugraheny)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul "Jumlah Lab Pemeriksa Spesimen Pasien Suspect Corona Bertambah"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News