kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jumlah kasus naik terus, Jokowi: Ancaman Covid-19 di Indonesia belum berakhir


Rabu, 24 Juni 2020 / 11:15 WIB
Jumlah kasus naik terus, Jokowi: Ancaman Covid-19 di Indonesia belum berakhir
Presiden Joko Widodo bersama pakar gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dan Dewi Nur Aisyah memaparkan kondisi terkini penanganan covid-19 di Istana Kepresidenan.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa ancaman Covid-19 di Indonesia masih belum berakhir. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, ia mengakui penambahan kasus covid-19 meningkat di beberapa daerah. 

"Sekitar 1, 2, 3 provinsi masih tinggi angka positifnya," kata Jokowi dalam videoconference, Rabu (24/6).

Baca Juga: Tak ada kasus baru, 4 kecamatan di Kota Bekasi ini bebas virus corona

Menurut Jokowi, masyarakatlah yang berperan besar dalam mencegah penyebaran Covid-19. "Untuk itu, meski berkali-kali sudah Saya sampaikan. Saya kembali mengajak masyarakat untuk disiplin mengikuti anjuran yang sering kita sampaikan," ujar dia.

"Tetap gunakan masker, cuci tangan, jaga jarak aman, dan hindari kerumunan," lanjut Jokowi.

Selain itu Jokowi meminta minta agar terus saling mengingatkan untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. "Ini yang harus terus kita lanjutkan, hingga menjadi kebiasaan baru," ungkapnya.

Di sisi lain, pandemi ini juga disebut Jokowi mendorong pemerintah untuk membangun sistem informasi yang terintegrasi. "kita sudah punya sistem tersebut yang bernama Bersatu Lawan Covid," kata Jokowi.

Baca Juga: Waduh, 9 pedagang positif Covid-19, pasar Palmerah ditutup 3 hari mulai Kamis (25/6)

Melalui sistem ini, presiden bilang bisa ditentukan zonasi tingkat penularan Covid-19. Dengan sistem ini bisa diketahui jumlah kota, kabupaten, provinsi yang berubah statusnya. 

"Dan Saya sangat mengapresiasi gubernur, bupati, wali kota dan satuan gugus tugas Covid-19 yang telah berhasil menekan kasus positif dan anak kematian akibat Covid-19 di daerahnya," katanya.

Dengan sistem informasi yang terintegrasi tadi, ia melanjutkan pemerintah memiliki data-data yang valid. "Dan setiap kebijakan yang kita lakukan berdasarkan data science dan juga meminta masukan dari scientist," tegasnya.

Baca Juga: Sedih...10 hari tanpa kasus baru, kini Kabupaten Bekasi tambah 5 kasus positif corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×