Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Nasib direksi PT Garuda Indonesia di ujung tanduk pasca gangguan sistem penerbangan. Rencananya, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar akan mengevaluasi kinerja direksi maskapai penerbangan nasional itu.
Mustafa mengaku sudah membentuk tim untuk menyelidiki sebab musabab terjadinya gangguan di Garuda tersebut. "Tim masih bekerja, baru besok Jumat saya menerima hasil penyelidikan tim itu," kata Mustafa, usai rapat kerja dengan DPR, Rabu (24/11) malam.
Mustafa mengaku, bila sudah ada bahan evaluasi, akan segera mengambil keputusan. "Apakah direksi atau diganti atau tidak, kita lihat saja nanti," kata bekas Direktur Utama Bulog tersebut.
Sementara, anggota Komisi Perhubungan (V) DPR, Riswan Tony DK mendesak direksi Garuda mengundurkan diri. Itu sebagai pertanggungjawab secara moral. "Gangguan itu menunjukan, direksi tidak mamu meminimalisir masalah teknis," kata Riswan.
Asal tahu saja, mulai 19 November kemarin, penerbangan Garuda mengalami gangguan. Gangguan yang berlangsung sampai tanggal 21 November itu menyebabkan ribuan penumpang terlantar. Direksi Garuda beralasan, gangguan itu karena masalah teknis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News