Reporter: Handoyo | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menilai tidak ada alasan pembangunan pelabuhan Cilamaya dibatalkan. Sebab pembangunan pelabuhan tersebut sudah menjadi program prioritas MP3EI melalui Perpres Nomor 32 Tahun 2011.
Jonan berpatokan terhadap Perpres yang memayungi rencana pembangunan pelabuhan ini. "Kalau tidak mau, Perpresnya dicabut. Kalau sudah boleh (dibangun) silakan saja, jalan sama-sama. Selama ada Perpres saya jalan terus tawarkan ke swasta," kata Jonan, Selasa (31/3).
Rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya dilakukan oleh tiga konsultan. Salah satu rekomendasinya adalah pergeseran 3 kilometer (km) dari lokasi awal. Penggeseran lokasi pelabuhan tersebut untuk keamanan karena lokasinya berdekatan dengan ladang minyak dan gas dari Blok Offshore North West Java (ONWJ) milik PT Pertamina.
Salah satu upaya menghindari risiko dari keberadaan pipa minyak dan gas milik Pertamina tersebut adalah dengan memandu kapal-kapal yang akan bersandar. Dengan begitu, risiko kapal menabrak pipa-pipa minyak dan gas di bawah laut dapat dihindari.
Kemhub mengklaim, dengan beroperasinya pelabuhan Cilamaya maka jarak tempuh yang akan dilalui pengusaha di wilayah industri Cikarang menjadi lebih pendek. Bila saat ini jarak dari pelabuhan Tanjung Priok ke Cikarang sekitar 70 km, maka dengan beroperasinya Cilamaya, jaraknya lebih pendek menjadi 30 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News