Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan pesan kepada Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk dapat menjaga situasi politik tetap baik.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam Musyawarah Nasional ke-17 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Surakarta, Jawa Tengah Senin (21/11).
Jokowi menitipkan pesan agar capres dan cawapres 2024 nantinya mampu menjaga situasi politik tetap adem. Pasalnya kini kondisi dunia sedang dalam ketidakpastian.
"Saya titip dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini, kita harus semua menjaga agar kondusifitas situasi politik itu tetap adem kalau bisa, kalau nggak bisa paling banter ya anget, tapi jangan panas. Karena situasinya tidak normal. Hati-hati situasi dunia sedang tidak normal," kata Jokowi secara virtual, Senin (21/11).
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Mayoritas Pemilih Pemula Pertimbangkan Capres Pilihan Jokowi
Ia tak menyebut secara detil siapa saja capres dan cawapres yang dimaksud. Namun Jokowi mengatakan bahwa siapa saja capres dan cawapres yang Ia titipi pesan sudah disampaikan secara gamblang oleh Menteri Investigasi Bahlil Lahadalia dalam sambutannya.
"Saya titip pada calon-calon presiden, calon-calon wakil presiden yang juga hadir di sini. Saya tidak mau sebut siapa, tapi tadi secara blak-blakan pak menteri investasi sudah sampaikan. Jadi saya nggak usah mengulang," ucap Jokowi.
Jokowi mengatakan, kondisi dunia yang tidak normal terlihat dari 14 negara sudah masuk menjadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF). Selain itu masih ada 28 negara yang antri menjadi pasien IMF.
"Diperkirakan sampai angka 66. Dan Itu nggak mungkin bisa mendapatkan bantuan semuanya, nggak mungkin. Karena juga keterbatasan dari IMF, dari Bank Dunia punya keterbatasan itu," ungkap Jokowi.
Hal tersebut yang kembali Jokowi ingatkan kepada para capres dan cawapres agar membawa suasana politik adem. "Suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter anget dikit, syukur bisa adem," tegasnya.
Jokowi meminta agar capres dan cawapres tidak membawa politik SARA dan agama menuju 2024. Ia tegas meminta capres dan cawapres tidak membawa dua isu tersebut dalam pemilu 2024. Lantaran akan berdampak berbahaya bagi negara.
Ia meminta capres dan cawapres melakukan politik gagasan ketimbang politik suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) dan agama hingga politik identitas.
Baca Juga: Buka Muktamar Muhammadiyah, Jokowi: Indonesia Bisa Jadi Titik Terang Dunia
"Debat silahkan, debat gagasan debat ide membawa negara ini lebih baik, silahkan. Tapi jangan sampai panas apalagi membawa politik-politik SARA. Tidak. Jangan. Politisasi agama, tidak, jangan. Setuju? kita sudah merasakan dan itu terbawa lama. Hindari ini," kata Jokowi.
Sebelumnya, Bahlil menyebutkan beberapa nama yang hadir dalam Musyawarah Nasional ke-17 HIPMI. Diantaranya Puan Maharani. Bahlil menjelaskan, Puan merupakan perempuan yang memiliki karir politik yang tak perlu diragukan.
"Siapa yang bisa membantah ada tokoh wanita di Indonesia yang usia sama seperti mbak Puan, yang pernah berproses di DPR, pernah menjadi Menko PMK, kemudian menjadi Ketua DPR dan punya partai. Aku mau nanya siapa?," kata Bahlil.
Bahli mengatakan dengan gamblang bahwa Puan satu-satunya capres yang telah memiliki tiket partai. Meski telah dinilai memiliki tiket partai, hingga saat ini belum terdapat deklarasi capres dari parpol PDI Perjuangan.
"Dan satu-satunya capres yang punya tiket partai hanya mbak Puan. Cuma ada masalah, ciri anak muda itu harus punya keberanian. Kita tunggu kapan deklarasinya," imbuhnya.
Selain Puan, Bahlil juga menyebut nama capres dan cawapres lainnya, yakni Erick Thohir. "Pak Erick ini juga capres atau cawapres, tapi partainya masih so so-lah. Kira-kira begitu. Tapi saya lihat ada secercah harapan itu menuju kesana," kata Bahlil.
Tak hanya Erick dan Puan, Bahlil juga menyebutkan Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah. Kemudian ada nama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Khusus saat menyebut nama Wali Kota Surakarta tersebut, Bahlil melontarkan guyonan agar Puan Ganjar dan Erick berhati-hati. Guyonan tersebut lantas disambut tawa dari yang hadir termasuk empat sosok yang disebut Bahlil.
"Nah ini hati-hati, sekarang ini ada pemimpin masa sekarang dan masa lampau, dan masa depan. Nah ini bahaya juga, ini salah main Bang Erick, lewat juga ini tikungan. Ini bahaya Pak Gub, Mbak Puan hati-hati barang ini. Saya sih ngga sekolah politik tapi penciuman ada sedikit adalah kira-kira. Tapi saya yakin Mas Gibran ke depan akan jadi tokoh yang matang karna berproses dari bawah," ungkap Bahlil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News