kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jokowi tak tahu dapat restu nyapres dari Megawati


Senin, 03 Maret 2014 / 15:53 WIB
Jokowi tak tahu dapat restu nyapres dari Megawati
ILUSTRASI. 3 Rekomendasi Bedak Tabur yang Efektif untuk Mengunci Makeup.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengaku belum mengetahui bahwa Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah merestui dirinya menjadi calon presiden 2014. "Belum," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Senin (3/3).

Jokowi enggan menanggapi isu tersebut lebih lanjut. Seperti pernyataannya selama ini, Jokowi mempersilakan mengajukan pertanyaan tersebut kepada Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri. Sebab, Megawati yang berhak menetapkan capres PDI-P.

"Tanyakan ke Ibu Ketum, ke partai, jangan tanya saya," ujarnya.

Seperti diberitakan, kabar bahwa Megawati telah merestui Jokowi sebagai capres muncul dalam pemberitaan salah satu media nasional. Dalam berita itu disebutkan, Megawati telah merestui Jokowi menjadi capres sejak dua bulan lalu.

Elektabilitas Jokowi sebagai capres selalu teratas berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei, relatif jauh di atas elektabilitas Megawati. Namun, Jokowi tak pernah mau berkomentar mengenai pencapresan dengan alasan fokus pada pekerjaan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

PDI-P mengaku memasukkan Jokowi dalam skenario menghadapi Pilpres 2014. Skenario pertama, jika mereka berhasil melewati ambang batas pencalonan presiden-wakil presiden, sudah ada dua nama di internal yang akan dipasangkan sebagai capres dan cawapres, yakni Megawati Soekarnoputri dan Jokowi.

Skenario kedua, jika suara PDI-P pada Pemilu Legislatif 2014 tidak cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres sendiri, Jokowi akan dipasangkan dengan cawapres dari partai koalisi. Karena itu, PDI-P baru akan memutuskan pencapresan setelah pileg. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×