kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Jokowi: Sudah saatnya tim kampanye mengubah metode


Minggu, 25 November 2018 / 13:32 WIB
Jokowi: Sudah saatnya tim kampanye mengubah metode
ILUSTRASI. Jokowi di acara pelantikan tim kampanye daerah Sulsel


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - PALEMBANG. Calon presiden petahana Joko Widodo mengatakan sudah saatnya para tim kampanye kemenangan nasional maupun daerah untuk mentransformasi metode kampanye.

Hal itu mengingat, landscape politik global yang sudah berubah dengan adanya media sosial dan keterbukaan informasi. Bahkan lambat laun, keadaan tersebut juga bisa mengubah landscape politik nasional dan daerah.

Pernyataan ini ia sampaikan saat menghadiri  pelantikan pengurus Tim Kampanye Daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Sumsel di The Sultan Conventional Center, Palembang, Minggu (25/11).

Dalam kesempatan itu Jokowi juga bercerita, saat dirinya bertemu eks Perdana Menteri Inggris David Cameron. "Sebelum kejadian Brexit, dan sebelum dia mengundurkan diri saya tanya kepada PM Cameron menang atau kalah? Dia jawab akan menang besar, kalau pun kalah akan menang tipis tapi pasti akan menang," katanya

"Itu saya tanyakan tiga minggu sebelum hasil final, ternyata pas hari H-nya saya dapat informasi David Cameron kalah, padahal saya sudah dengar kesana kemari sebetulnya peluangnya 50:50 tapi David sangat optimistis pasti akan menang besar," lanjut Jokowi.

Bahkan hal yang sama juga terjadi saat Pemilu Presiden AS antara Hillary Clinton dan Donald Trump. Hampir di seluruh survei mengatakan Hillary akan menang. "Tapi Lillahi ta'ala, Hillary kalah dan yang menjadi Presiden AS sekarang Donal Trump," kata dia.

Maka itu, kejadian-kejadian tersebut harus diwaspadai. Jokowi bilang, sudah bukan saatnya lagi politikus berlomba-lomba memasang baliho yang besar. Sebab, kontribusi suara dengan cara seperti itu sudah tidak signifikan.

"Mempengaruhinya kecil sekali," tukas Jokowi. 

Ia mencontohkan kampanye ala Jokowi yang sudah ia terapkan sejak saat menjadi calon walikota Solo dulu. "Tahun 2004-2005 mana ada di Solo yang kenal Jokowi nggak ada, padahal lawan saya itu semuanya terkenal mulai dari calon incumbent dan Ketua Kadin Solo saat itu," ujar dia.

"Karena saya tak punya uang untuk kampanye yang besar-besar, yang saya lakukan adalah dari pagi ke subuh saya mengenalkan diri door to door sekaligus menjelaskan apa yang sudah saya lakukan selama ini," tambah Jokowi. 

Apalagi ia melihat, perilaku masyarakat sudah berubah, tidak bisa menggunakan cara pendekatan seperti itu.

Alhasil, suara 91% berhasil ia dapatkan. Ia berharap ke depan hal tersebut juga dilakukan oleh tim kampanye kemenangan sekaligus calon legislatif yang hadir. "Bahkan, hal yang sama juga saya lakukan di Jakarta," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×