CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Jokowi optimistis pengembangan bahan baku lokal bisa tekan defisit neraca dagang


Jumat, 21 Februari 2020 / 13:37 WIB
Jokowi optimistis pengembangan bahan baku lokal bisa tekan defisit neraca dagang
Presiden Joko Widodo mengibarkan bendera saat melepas keberangkatan truk berisi serat rayon untuk diekspor ke Turki di pabrik Asia Pacific Rayon (APR), Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (21/2/2020).


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo optimistis pengembangan bahan baku lokal bisa menekan impor produk hulu tekstil. 

Hal itu disampaikan Jokowi saat meninjau lokasi pembibitan milik PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP). Serat kayu produksi RAPP tersebut digunakan sebagai bahan baku untuk produk tekstil oleh PT Asia Pacific Rayon (APR).

Baca Juga: Defisit Neraca Dagang Bisa Memengaruhi Arah Rupiah Hari Ini (18/2)

"Kita memiliki sebuah potensi besar dalam industri rayon ke depan jadi tidak usah kita impor rayon impor viscose," ujar Jokowi, Jumat (21/2).

Jokowi bilang produksi tersebut bisa menjadi substitusi impor bagi industri tekstil. Oleh karena itu dampaknya nanti akan mampu mengurangi defisit neraca dagang Indonesia.

Oleh karena itu ke depan Jokowi akan mendorong industri hulu tekstil. Sehingga untuk produk hilir akan didorong menggunakan produk lokal.

"Enggak usah sedikit-sedikit impor semuanya dari hulu sampai hilir disiapkan dari dalam negeri," terang Jokowi.

Kapasitas produksi rayon dan viscose APR mencapai 240.000 ton per tahun. Dalam tiga tahun ke depan akan didorong penambahan kapasitas produksi hingga 600.000 ton per tahun.

Baca Juga: Ekonom: Ekspor-impor turun, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa 5%, asal...

"Saya harapkan nanti sebagian untuk industri dalam negeri masuk ke industri tekstil masuk lagi dorong lagi ke arah industri garmen saya kira kekuatan ini akan menjadikan kita memiliki competitiveness yang kuat," jelas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×