kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Jokowi ogah diatur-atur oleh World Bank


Kamis, 28 Maret 2013 / 15:49 WIB
Jokowi ogah diatur-atur oleh World Bank
ILUSTRASI. Pekerja atau buruh yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan bisa mendapat fasilitas pembiayaan rumah. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengaku ogah diatur-atur World Bank. Hal ini terkait dengan keluhan Jokowi soal dana pinjaman sebesar Rp1,2 triliun untuk program pengerukan kali yang dikenal dengan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).

"Pinjam segitu saja kok rumitnya seperti itu," jelas Joko Widodo di Gedung BPK Perwakilan DKI Jakarta, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Kamis (28/3). Menurut Jokowi, World Bank berdalih masih melakukan kajian terkait proyek pengerukan kali secara massif tersebut.

Jokowi menegaskan, kajian yang dilakukan oleh Bank Dunia itu akan membuang waktu banyak. Bahkan, pihaknya bisa menunggu beberapa tahun agar dana pinjaman Rp1,2 triliun itu bisa cair. Padahal, proyek pengerukan kali sudah mendesak dilakukan.

"Kami juga punya duit, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (ABPD) atau APBD Perubahan. Saya tidak mau jika diatur-atur terlalu banyak, wong kami punya (uang) kok," tegas Jokowi.

Karena itulah, Jokowi menegaskan, pihaknya tidak akan memaksakan diri untuk mendapatkan pinjaman World Bank. Ia pun tidak segan untuk membatalkan pinjaman tersebut.  "Kalau cara-caranya rumit seperti itu, kami sampaikan tidak perlu pinjam saja," kata Jokowi. (Nicolas Timothy/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×