kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.455   16,00   0,10%
  • IDX 7.875   73,31   0,94%
  • KOMPAS100 1.102   12,72   1,17%
  • LQ45 797   3,76   0,47%
  • ISSI 269   3,38   1,27%
  • IDX30 414   2,64   0,64%
  • IDXHIDIV20 481   3,24   0,68%
  • IDX80 121   0,71   0,59%
  • IDXV30 133   1,65   1,25%
  • IDXQ30 133   0,97   0,73%

Jokowi ogah diatur-atur oleh World Bank


Kamis, 28 Maret 2013 / 15:49 WIB
Jokowi ogah diatur-atur oleh World Bank
ILUSTRASI. Pekerja atau buruh yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan bisa mendapat fasilitas pembiayaan rumah. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengaku ogah diatur-atur World Bank. Hal ini terkait dengan keluhan Jokowi soal dana pinjaman sebesar Rp1,2 triliun untuk program pengerukan kali yang dikenal dengan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).

"Pinjam segitu saja kok rumitnya seperti itu," jelas Joko Widodo di Gedung BPK Perwakilan DKI Jakarta, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Kamis (28/3). Menurut Jokowi, World Bank berdalih masih melakukan kajian terkait proyek pengerukan kali secara massif tersebut.

Jokowi menegaskan, kajian yang dilakukan oleh Bank Dunia itu akan membuang waktu banyak. Bahkan, pihaknya bisa menunggu beberapa tahun agar dana pinjaman Rp1,2 triliun itu bisa cair. Padahal, proyek pengerukan kali sudah mendesak dilakukan.

"Kami juga punya duit, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (ABPD) atau APBD Perubahan. Saya tidak mau jika diatur-atur terlalu banyak, wong kami punya (uang) kok," tegas Jokowi.

Karena itulah, Jokowi menegaskan, pihaknya tidak akan memaksakan diri untuk mendapatkan pinjaman World Bank. Ia pun tidak segan untuk membatalkan pinjaman tersebut.  "Kalau cara-caranya rumit seperti itu, kami sampaikan tidak perlu pinjam saja," kata Jokowi. (Nicolas Timothy/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×