kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jokowi minta WEF bahas pengembangan SDM dalam pertemuan tahunannya


Rabu, 14 Agustus 2019 / 16:57 WIB
Jokowi minta WEF bahas pengembangan SDM dalam pertemuan tahunannya
ILUSTRASI. Menperin di World Economic Forum (WEF) on Asean di Hanoi, Vietnam


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. World Economic Forum (WEF) ingin menyelenggarakan pertemuan tahun di Jakarta tahun 2020 mendatang. Keinginan tersebut disampaikan kepada Presiden Jokowi saat mengunjungi Istana Kepresidenan.

Jokowi pun meminta agar WEF membahas mengenai pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). "Presiden sudah sampaikan 5 tahun ke depan kita sudah fokus SDM, jadi nanti nuansa pertemuan tahunannya SDM," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bapoenas) Bambang Brodjonegoro usai mendampingi presiden, Rabu (14/8).

Baca Juga: Klarifikasi soal investasi unicorn Indonesia, begini sepak terjang Thomas Lembong

Oleh karena itu, nantinya saat pertemuan tahunan tidak hanya pemimpin negara ASEAN yang akan diundang. Tetapi pertemuan tahunan WEF juga akan mengundang pemimpin perusahaan.

Bambang bilang, pemimpin perusahaan akan fokus pada perusahaan yang berkaitan dengan pembangunan SDM. Antara lain seperti perusahaan teknologi, perusahaan yang masuk kategori unicorn, hingga perusahaan jasa tenaga kerja skala internasional.

Pemimpin perusahaan tersebut dinilai telah memiliki pengalaman di sektor pembangunan SDM. Terutama untuk perusahaan yang telah menghadapi tantangan industri 4.0. "Intinya kita bisa lebih memahami bagaimana menyiapkan human capital dalam rangka menghadapi industry 4.0," terang Bambang. 

WEF pun diungkapkan Bambang menyambut baik rencana tersebut. Pasalnya WEF sendiri memiliki satu indikator yang berkaitan dengan index kompetitif.

Baca Juga: Volatility in China's yuan due to escalating U.S. trade friction - PBOC official

Tema pengembangan SDM dinilai sesuai dengan indikator tersebut. Pengembangan SDM dinilai akan mempengaruhi index kompetitif suatu negara.

Meski mengundang sejumlah perusahaan, Indonesia tidak menargetkan adanya investasi berkaitan dengan pembangunan SDM. WEF bukan merupakan sarana untuk menarik investasi.

"Jadi yang kita ingin dorong adalah WEF bisa membantu kita menyiapkan nantinya desain SDM ke depan," jelas Bambang.

Baca Juga: ICOR Indonesia masih tinggi, Menkeu: Kualitas pendidikan dan birokrasi jadi penyebab

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×