Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Presiden Joko Widodo memerintahkan para menterinya untuk memberi perhatian kepada masalah kemiskinan. Dia memerintahkan jajarannya untuk mencari terobosan penting agar masalah kemiskinan di dalam negeri bisa segera diatasi.
Salah satunya, mencari terobosan agar harga barang kebutuhan pokok bisa terjangkau masyarakat. Salah satunya beras. Jokowi memerintahkan menteri terkait, seperti; pertanian, perdagangan, BUMN dan juga kepala Bulog untuk mencari cara agar harga beras bisa murah.
"Ini harus diperhatikan karena beras ini menyumbang 30% inflasi dibanding komoditas non beras, segera lakukan langkah stabilisasi beras dan harga pangan karena ini akan menyangkut masalah penanggulangan kemiskinan," katanya saat membuka Sidang Kabinet Paripurna Rabu (23/12).
Selain kementerian tersebut, Jokowi juga memerintahkan kepada Kementerian Keuangan untuk menerapkan kebijakan anggaran kemiskinan yang tepat agar masalah kemiskinan segera bisa diatasi.
"Untuk menteri keuangan, dalam hal conditional cash transfer, di Brazil 1% dari GDP mereka, kalau kita mau cepat mengatasi kemiskinan berarti perlu Rp 110 triliun, tolong itu jadi bahan untuk tahun berikut," katanya.
Sebagai catatan saja, pemerintah saat inu memang kesulitan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Kesulitan ini sebagaimana disampaikan oleh Subandi Sardjoko, Deputi Bidang Pembangunan Manusia Bappenas, bisa dilihat dari pencapaian target tujuan pembangunan millenium (MDG).
Berdasarkan evaluasi yangh dilakukan oleh Bappenas terhadap capaian MDGs pada periode 2010-2014, penurunan angka kemiskinan menjadi salah satu dari 14 target MDGs yang tidak pernah tercapai target penurunannya. Karena dalam target MDGs, prosentase jumlah penduduk miskin ditargetkan hanya 7,5% dari total penduduk Indonesia.
Sementara itu berdasar data BPS, jumlah penduduk miskin sampai Maret 2015 masih mencapai 28,95 juta jiwa atau 11,22% dari total penduduk Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News