Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan para pembantunya menyusun langkah konkret dalam penyelesaian masalah penyelundupan. Pasalnya, sampai saat ini barang-barang impor selundupan masih marak di pasar domestik sehingga mengganggu produk lokal.
Hal ini dikatakan Presiden Joko Widodo ketika membuka rapat terbatas di Kantor Kepresidenan pada Rabu (15/3) siang. Menurut Jokowi, penyelundupan merupakan masalah yang sangat besar karena dapat mengganggu pasar dalam negeri serta melemahkan daya saing.
Terutama, untuk produk sejenis yang diproduksi di dalam negeri sehingga berpotensi mematikan industri nasional. "Saya minta langkah2 konkrit harus segera dilakukan untuk menyelesaikan masalah penyelundupan ini," ujar Presiden.
Menurut Jokowi, praktek-praktek penyelundupan mulai dari produk pertanian, barang industri, perikanan, elektronika, dan narkoba masih marak di selundupkan ke ejumlah daerah dari Sabang sampai Merauke.
Dia menginstruksikan, semua pihak mulai dari Direktorat Jenderal Bea Cukai, Kepolisian RI, TNI, serta Badan Keamanan Laut (Bakamla) untuk meningkatkan kerja sama dalam memerangi masuknya produk selundupan, terutama lewat jalur tikus dan pelabuhan kecil.
"Tingkatkan kapal-kapal patroli, kerjasama operasi bersama-sama dan juga kalau perlu dengan negara tetangga kita. Polri dan TNI juga harus tingkatkan kewaspadaan dalam menjaga wilayah perbatasan agar praktek penyelundupan melalui pelabuhan kecil, melalui jalur-jalur tikus di perbatasan bisa kita cegah," kata dia.
Dia juga memerintahkan penindakan tegas bagi aparat yang bermain atawa menjadi bagi pelaku tindak penyelundupan. " Saya ingin dilakukan reformasi total, tata kelola perizinan impor semua terintegrasi dalam sistem IT yang baik," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News