kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jokowi: Mata anggaran DKI tahun lalu ada 57 ribu


Jumat, 26 Oktober 2012 / 10:13 WIB
Jokowi: Mata anggaran DKI tahun lalu ada 57 ribu
ILUSTRASI. Warga mencari informasi tentang pendaftaran Program Kartu Prakerja ke-10 di Jakarta, Sabtu (26/9/2020). Gelombang 18 Kartu Prakerja dibuka, begini cara daftar di prakerja.go.id. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Jokowi mempertanyakan banyaknya mata anggaran di Pemprov DKI pada 2011.

Ia menilai banyaknya mata anggaran tersebut justru membuat kinerja kedinasan menjadi tidak fokus.

Jokowi mengatakan, pada 2011 kemarin, mata anggaran yang ada di Pemprov DKI Jakarta mencapai 57 ribu di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Menurut dia, hal tersebut justru membuat pengendalian terhadap pelaksanaannya dan penggunaan keuangan daerah menjadi sulit.

"Tak perlu banyak-banyak program, lebih baik yang besar sekalian tetapi bisa langsung dirasakan masyarakat. Kalau saya, paling hanya satu sampai empat program besar, tetapi mudah dipantau," ujar Jokowi, Jumat (26/10/2012).

"Tahun lalu ada 57 ribu mata anggaran. Coba, kontrolnya seperti apa?" katanya lagi.

Sebelumnya, Jokowi menilai program kerja yang disusun dinas-dinas di bawahnya belum fokus karena tidak ada program yang dijadikan unggulan.

Ia pun mengaku telah memberikan arahan untuk membetulkan program yang telah disusun agar memiliki fokus dan program unggulan.

"Saya lihat masih kurang fokus, masih tidak ada program unggulannya. Kemana fokusnya, tidak jelas, unggulannya yang mana? Satu dinas itu harus memiliki satu program unggulan. Lebih bagus fokus besar hingga manajemen kontrolnya jelas, sehingga tidak tercecer kemana-mana," tandasnya. (Danang Setiaji Prabowo/Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×