kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.968   -28,15   -0,47%
  • KOMPAS100 844   -3,39   -0,40%
  • LQ45 669   1,60   0,24%
  • ISSI 186   -0,64   -0,35%
  • IDX30 353   0,28   0,08%
  • IDXHIDIV20 432   5,08   1,19%
  • IDX80 96   -0,04   -0,04%
  • IDXV30 101   -0,42   -0,41%
  • IDXQ30 118   1,53   1,32%

Jokowi: Kritik itu penting, tapi jangan asal bunyi


Kamis, 22 Maret 2018 / 07:40 WIB
Jokowi: Kritik itu penting, tapi jangan asal bunyi
ILUSTRASI. Presiden Jokowi


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo memastikan bahwa pemerintahannya tidak anti terhadap kritikan. Namun, kritikan harus berdasarkan fakta dan tidak asal bunyi (asbun).

"Kritik itu penting untuk memperbaiki kebijakan yang ada. Tetapi, kritik itu harus berbasis data, kitik itu harusnya tidak asbun, asal bunyi," kata Jokowi saat menghadiri Rapimnas Partai Perindo di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu (21/3).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempertegas antara kritikan dengan mencemooh ataupun nyinyir merupakan‎ suatu yang berbeda jauh.

"Tolong bedakan antara kritik dengan mencemooh, kritik dengan menghujat, beda. Jangan disama-samain, kritik dengan mencela pun beda," katanya.

Jokowi menilai kritikan yang berdasarkan data dan membangun sangat penting diberikan kepada pemerintah, sehingga dirinya dalam menjalankan roda pemerintahan ada yang mengimbanginya ketika salah jalan.

"Dalam berdemokrasi kritik sangat perlu tentunya dengan sebuah data yang lengkap dan memberikan solusi,  jadi ada kemandirian, ada keseimbangan, ada yang mengontrol, ada yang mengawasi, harus ada itu‎," papar Jokowi. (Seno Tri Sulistiyono)    

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Kata Jokowi: Kritik Itu Penting Tapi Harus Pakai Data, Jangan Asbun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×