Reporter: Agus Triyono | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengatakan, kekuatan promosi perdagangan, investasi dan pariwisata Indonesia sampai saat ini masih lemah. Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan negara tetangga, padahal ketiga hal itu bakal jadi kunci pertumbuhan ekonomi.
Untuk sektor pariwisata misalnya, kekuatan pencitraan atau branding Indonesia nilainya hanya 5,2 dari nilai maksimal 10 poin. Hal itu masih jauh jika dibandingkan dengan Thailand dan Singapura yang nilainya bisa 9,4 dan 8,6.
"Untuk perdagangan dan investasi, posisi Indonesia hanya 6,4, sementara itu Singapura hampir 10," katanya di Kantor Presiden, Jumat (3/2).
Atas masalah itu, Jokowi memerintahkan para menterinya untuk segera memperbaiki kekuatan promosi dan pencitraan investasi, perdagangan dan pariwisata. Tiga faktor itu penting agar Indonesia bisa berdaya saing dengan negara lain.
Jokowi juga memerintahkan para para menterinya saling bekerjasama dalamĀ membangun citra di luar negeri. "Tidak boleh jalan sendiri, supaya terintegrasi, berdampak konkrit terhadap peningkatan daya saing kita di luar negeri," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News