Reporter: Agus Triyono | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Indonesia setiap tahun menghabiskan dana yang cukup besar untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2014 saja misalnya, pagu belanja untuk subsidi BBM mencapai Rp 285 triliun atau naik Rp 74,3 triliun dari pagu sebesar Rp 210,7 triliun yang telah ditetapkan dalam APBN 2014.
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla memandang pembengkakan dana subsidi BBM tersebut tidak produktif. Oleh karena itulah kalau terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla berjanji akan merancang strategi untuk melakukan transformasi energi dari yang selama bertumpu pada BBM ke sumber energi lain yang lebih murah.
Khusus untuk energi di sektor transportasi misalnya, pasangan calon presiden dan wakil presiden ini punya program untuk mengalihkan sumber energi sektor transportasi dari yang selama ini masih bertumpu pada bahan bakar minyak ke gas.
Sri Adiningsih, salah satu anggota Tim Ekonomi Joko Widodo - Jusuf Kalla mengatakan bahwa salah satu langkah penting yang akan mereka lakukan untuk mewujudkan keinginan tersebut adalah segera menggenjot pembangunan infrastruktur gas. "Selama ini pembangunan infrastruktur ini tidak dilakukan, itu yang akan dijalankan," kata Sri kepada KONTAN Kamis (5/6).
Arif Budimanta, Ketua Tim Ekonomi Joko Widodo- Jusuf Kalla mengatakan, ada dua strategi yang akan dijalankan oleh pasangan tersebut untuk menggenjot pembangunan infrastruktur gas. Pertama, melakukan efesiensi penggunaan BBM.
Arif bilang, pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla akan berupaya semaksimal mungkin untuk menghemat penggunaan BBM.
Penghematan tersebut salah satunya akan dilakukan dengan menjaga penggunaan BBM bersubsidi sesuai dengan alokasi subsidi yang telah ditetapkan. "Selama ini kan sering jebol, ini akan dijaga supaya dana triliunan yang selama ini digunakan untuk menambah alokasi subsidi bisa dialihkan untuk membangun infrastruktur gas," kata Arif.
Selain memaksimalkan penggunaan APBN, Arif juga mengatakan bahwa pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla juga akan menggandeng swasta. Pasangan ini berencana untuk meningkatkan minat swasta dalam pembangunan infrastruktur gas dengan menawarkan insentif khusus. "Bisa dibicarakan nanti, bisa itu insentif fiskal segala macam," kata Arif.
Pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla kata Arif berharap pengalihan ini untuk jangka waktu dua sampai tiga tahun mendatang bisa mengalihkan 30% konsumsi BBM ke gas. Target pasangan ini, beban subsidi BBM yang saat ini besaranya sudah mendekati Rp 300 trilun bisa ditekan sempai dengan Rp 60 triliun per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News