CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Jokowi Ingatkan Perbankan Harus Tingkatkan Penyaluran Kredit ke Sektor Riil


Rabu, 29 November 2023 / 20:25 WIB
Jokowi Ingatkan Perbankan Harus Tingkatkan Penyaluran Kredit ke Sektor Riil
Jokowi Ingatkan Perbankan Harus Tingkatkan Penyaluran Kredit ke Sektor Riil


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sebuah pesan kepada Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo terkait dengan peredaran uang. 

Kata orang nomor satu di Indonesia, ia mendengar dari banyak pelaku usaha kalau peredaran uang makin kering ke pelaku-pelaku usaha. 

“Jangan-jangan, banyak yang dipakai untuk beli surat berharga negara (SBN) atau terlalu banyak dipakai beli ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) ataupun Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI),” ungkap Jokowi dalam Pertemuan Tahunan BI, Rabu (29/11). 

Jokowi pun meminta, agar perbankan lebih getol dalam menyalurkan kredit. Hal ini untuk mendorong perputaran uang di sektor riil. 

Baca Juga: Ini Jurus Presiden Jokowi untuk Jaga Perekonomian di Tahun Politik

Ia juga berpesan, perbankan terutama harus menyalurkan kredit pada usaha mikro kecil menengah (UMKM).  

Sehingga ini akan bermuara pada bertahannya pertumbuhan ekonomi Indonesia, di tengah gempuran ketidakpastian global. 

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati maupun pemerintah daerah untuk menggenjot realisasi belanja. 

Ia menyayangkan, realisasi belanja pemerintah daerah di sisa tiga minggu 2024, baru terserap 64% saja. Sedangkan belanja pemerintah pusat baru di angka 76%. 

Baca Juga: Akan Guyur Insentif di Sektor Properti, Jokowi: Untuk Memicu Ekonomi

“Fiskalnya ini kami cek. Belanjanya bagaimana? Menkeu (Sri Mulyani) sering saya telepon, kondisi seperti ini pas sebenarnya (untuk menggenjot belanja),” tambahnya. 

Meski demikian, Jokowi yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan berada di kisaran 5% secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×