Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan beberapa kunci agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tetap terjaga meski di masa transisi tahun politik.
Menurut Jokowi, mengingat basis pertumbuhan ekonomi masih ditopang oleh konsumsi, maka konsumsi pemerintah maupun swasta perlu dijaga. Tidak hanya itu, ekspor dan investasi juga perlu ditingkatkan untuk menjadi dasar pertumbuhan ekonomi.
"Kuncinya ekspor dijaga agar terus meningkat, ini tidak mudah. Investasi dijaga agar terus meningkat karena basis kita masih di basis pertumbuhan ekonomi kita masih di konsumsi, baik pemerintah maupun swasta," ujar Jokowi usai menghadiri acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa (24/10).
Baca Juga: Menanti Kebijakan Energi Nasional, Ini Nasib Pembangkit Nuklir & Larangan Ekspor Gas
"Tapi kita harapkan kalau bisa meningkatkan ekspor, investasi, itu yang menjadi dasar pertumbuhan ekonomi," imbuh Jokowi.
Sebelumnya, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengadakan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Jakarta, pada Senin (23/10).
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai Kepala KSSK, dan anggota KSSK lainnya yakni, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua DK Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Ketua DK Lembaga penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.
Dalam keterangannya selepas pertemuan, Sri Mulyani menyampaikan anggota KSSK telah melaporkan kepada Presiden terkait perkembangan situasi terkini perekonomian global yang harus diantisipasi dalam bulan maupun tahun mendatang.
Baca Juga: Rupiah Berpeluang Melemah ke Rp 16.000 Per Dolar AS, Ini Sentiimennya
Laporan tersebut di antaranya, menyampaikan laporan hasil dari pertemuan Annual Meeting IMF-World Bank dan G20 Menteri Keuangan Bank Sentral yang dilakukan di Marrakesh, pekan lalu, serta menyampaikan situasi terkini dan situasi yang terus berkembang di perekonomian global.
Selain itu, anggota KSSK juga menyampaikan kepada Presiden bahwa koordinasi antara kebijakan fiskal dan moneter akan terus disinkronkan guna menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas perekonomian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News