kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi: INA akan Dorong Pembangunan Infrastruktur Multiplier Effect


Kamis, 14 April 2022 / 12:06 WIB
Jokowi: INA akan Dorong Pembangunan Infrastruktur Multiplier Effect
Presiden Joko Widodo menghadiri kerjasama pembangunan Tol Trans Sumatera dan Jawa antara Hutama Karya dan Waskita Karya dengan Indonesia Investment Authority (INA).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

"InsyaAllah akan semakin besar investor-investor yang akan masuk ke Indonesia lewat INA, bukan hanya jalan tol tetapi untuk proyek besar yang memberikan efek ekonomi terhadap negara kita," ujarnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Penandatanganan Perjanjian Induk antara INA dengan PT Hutama Karya serta konfirmasi dimulainya transaksi dengan Waskita Toll Road adalah realisasi pembiayaan yang sifatnya inovatif. Skema pembiayaan baru ini akan mengakselerasi pembangunan infrastruktur yang melibatkan investasi baik domestik ataupun internasional.

Sri menyebut saat ini ada 54 proyek jalan tol yang dikategorikan proyek strategis nasional. Akselerasi pembangunan infrastruktur merupakan pilar yang penting dalam memajukan ekonomi terutama memajukan daya saing dan produktivitas.

Baca Juga: Kinerja Wijaya Karya (WIKA) Kurang Memuaskan di 2021, Begini Prospeknya Tahun 2022

Pembangunan infrastruktur juga memerlukan pendanaan yang besar. RPJMN menyebutkan kebutuhan pendanaan untuk infrastruktur mencapai Rp 6.445 triliun, sedangkan APBN menyediakan Rp 2.385 triliun atau 37% dari kebutuhan. Hal ini belum diperhitungkan jika terdapat realokasi anggaran seperti saat terjadi pandemi. Maka untuk melanjutkan pembangunan tak hanya dapat mengandalkan APBN, peranan BUMN dan swasta juga sangat menentukan.

"Kita di Kementerian Keuangan akan terus lakukan reformasi fiskal, kita akan perbaiki sisi penerimaan baik itu pajak bea cukai ataupun PNBP, sisi belanja makin berkualitas baik belanja pusat ataupun daerah dan sisi pembiayaan yang prudent serta inovatif," kata Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×