CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.897   -71,00   -0,45%
  • IDX 7.245   -63,56   -0,87%
  • KOMPAS100 1.108   -9,65   -0,86%
  • LQ45 880   -6,33   -0,71%
  • ISSI 220   -1,67   -0,76%
  • IDX30 451   -3,42   -0,75%
  • IDXHIDIV20 542   -4,51   -0,82%
  • IDX80 127   -1,12   -0,87%
  • IDXV30 136   -1,39   -1,01%
  • IDXQ30 150   -1,34   -0,88%

Jokowi heran suara Demokrat tiba-tiba melejit


Sabtu, 10 Mei 2014 / 09:57 WIB
Jokowi heran suara Demokrat tiba-tiba melejit
ILUSTRASI. Seafood adalah salah satu pantangan makanan penderita asam urat.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

MANADO. Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo menyoroti suara Partai Demokrat dalam rekapitulasi suara pemilihan legislatif. Dia heran mengapa suara Demokrat bisa melejit hingga 10 persen.

"Itu yang saya tidak tahu, gimana bisa seperti itu," ujar Jokowi di Swiss-Bell Hotel, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (10/5) pagi.

Dalam hitung cepat sejumlah lembaga survei setelah Pemilihan Legislatif 9 April 2014 lalu, suara Partai Demokrat menyentuh angka 7 persen dengan margin error plus minus satu persen. Namun, setelah suara selesai direkapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU, suara Demokrat melejit menjadi 10,19 persen.

Jokowi enggan menduga-duga kenapa hal tersebut bisa terjadi. Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran dinamika di lapangan.

"Dinamika di lapangannya itu yangg harus dilihat," ujarnya.

Jokowi menyerahkan hal itu ke internal PDI Perjuangan. Apapun yang terjadi, lanjut Jokowi, peta suara partai politik yang tergambar dari rekapitulasi KPU menunjukan keragaman pilihan politik masyarakat.

Jokowi pun mengapresiasi masyarakat Indonesia yang telah membawa 'banteng hitam' menang di dalam pemilihan legislatif. "Masyarakat masih memberi penghargaan yang tinggi kepada PDI-P. Selama 10 tahun berada di luar pemerintahan, namun diberikan penghargaan sehingga kita tetap posisi satu," ujarnya.

Komisi Pemilihan Umum menetapkan hasil perolehan suara Pemilu Legislatif 2014, Jumat (9/5/2014), di Gedung KPU, Jakarta Pusat. PDI Perjuangan meraih suara terbanyak dengan jumlah suara mencapai 18,95 persen. Sementara itu, dua partai dinyatakan tidak memenuhi ambang batas parlemen sehingga tidak mendapatkan jatah kursi di DPR, yaitu Partai Bulan Bintang dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

Berikut hasil perolehan suara setiap partai:
Partai Nasdem 8.402.812 (6,72 persen)
Partai Kebangkitan Bangsa 11.298.957 (9,04 persen)
Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79 persen)
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 23.681.471 (18,95 persen)
Partai Golkar 18.432.312 (14,75 persen)
Partai Gerindra 14.760.371 (11,81 persen)
Partai Demokrat 12.728.913 (10,19 persen)
Partai Amanat Nasional 9.481.621 (7,59 persen)
Partai Persatuan Pembangunan 8.157.488 (6,53 persen)
Partai Hanura 6.579.498 (5,26 persen)
Partai Bulan Bintang 1.825.750 (1,46 persen)
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 1.143.094 (0,91 persen).

(Fabian Januarius Kuwado)

MANADO. Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo menyoroti suara Partai Demokrat dalam rekapitulasi suara pemilihan legislatif. Dia heran mengapa suara Demokrat bisa melejit hingga 10 persen.

"Itu yang saya tidak tahu, gimana bisa seperti itu," ujar Jokowi di Swiss-Bell Hotel, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (10/5) pagi.

Dalam hitung cepat sejumlah lembaga survei setelah Pemilihan Legislatif 9 April 2014 lalu, suara Partai Demokrat menyentuh angka 7 persen dengan margin error plus minus satu persen. Namun, setelah suara selesai direkapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU, suara Demokrat melejit menjadi 10,19 persen.

Jokowi enggan menduga-duga kenapa hal tersebut bisa terjadi. Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran dinamika di lapangan.

"Dinamika di lapangannya itu yangg harus dilihat," ujarnya.

Jokowi menyerahkan hal itu ke internal PDI Perjuangan. Apapun yang terjadi, lanjut Jokowi, peta suara partai politik yang tergambar dari rekapitulasi KPU menunjukan keragaman pilihan politik masyarakat.

Jokowi pun mengapresiasi masyarakat Indonesia yang telah membawa 'banteng hitam' menang di dalam pemilihan legislatif. "Masyarakat masih memberi penghargaan yang tinggi kepada PDI-P. Selama 10 tahun berada di luar pemerintahan, namun diberikan penghargaan sehingga kita tetap posisi satu," ujarnya.

Komisi Pemilihan Umum menetapkan hasil perolehan suara Pemilu Legislatif 2014, Jumat (9/5/2014), di Gedung KPU, Jakarta Pusat. PDI Perjuangan meraih suara terbanyak dengan jumlah suara mencapai 18,95 persen. Sementara itu, dua partai dinyatakan tidak memenuhi ambang batas parlemen sehingga tidak mendapatkan jatah kursi di DPR, yaitu Partai Bulan Bintang dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

Berikut hasil perolehan suara setiap partai:

Partai Nasdem 8.402.812 (6,72 persen)

Partai Kebangkitan Bangsa 11.298.957 (9,04 persen)

Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79 persen)

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 23.681.471 (18,95 persen)

Partai Golkar 18.432.312 (14,75 persen)

Partai Gerindra 14.760.371 (11,81 persen)

Partai Demokrat 12.728.913 (10,19 persen)

Partai Amanat Nasional 9.481.621 (7,59 persen)

Partai Persatuan Pembangunan 8.157.488 (6,53 persen)

Partai Hanura 6.579.498 (5,26 persen)

Partai Bulan Bintang 1.825.750 (1,46 persen)

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 1.143.094 (0,91 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×