Reporter: Aurelia Lucretie | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KARAWANG. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) dan mewacanakan Program Revitalisasi Tambak Pantura.
Jokowi mengatakan, terdapat setidaknya 78.000 tambak idle atau tidak terpakai sepanjang Pantura yang perlu direvitalisasi.
Rencananya, tambak-tambak idle yang semulanya diperuntukan untuk budidaya udang akan dialihfungsikan menjadi tambak ikan nila.
Baca Juga: JK Sentil Prabowo yang Berniat Tambah Jumlah Kementerian Menjadi Lebih 40
"Tambak udang sudah tidak mungkin lagi, dan yang paling mungkin sekarang ini adalah ikan nila, tambak ikan nila yang memiliki demand pasar yang sangat besar sekali. Tahun 2024 saja US$14,4 miliar," ujar Jokowi di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Rabu (8/5).
Menurutnya, perlu diadakan pemodelan terlebih dahulu sebelumnya mencapai target yang lebih besar. Jika modeling berhasil, maka revitalisasi tambak idle akan segera dilaksanakan.
Jokowi memaparkan target produksi perikanan oleh Kemeterian Kelautan dan Perikanan (KKP) yakni naik dari komoditas udang yang semulanya hanya mampu menghasilkan 0,6 ton/ha menjadi ikan nila dengan hasil 80 ton/ha.
"Dan nanti ini bisa mengangkut, membuka lapangan kerja yang sangat besar sekali," katanya.
Baca Juga: Menko Airlangga: Ekonomi Indonesia Kuartal I-2024 Tertinggi Sejak 2015
Jokowi menerangkan bahwa diperlukan anggaran sebesar Rp 13 triliun untuk merevitalisasi 78.000 tambak idle. Anggaran tersebut rencananya akan diajukan ke APBN tahun 2025 melalui pemerintah yang baru.
Adapun Kemeterian KKP memproyeksikan hasil produksi ikan nila bisa mencapai 7.020 ton/tahun dengan nilai produksi hingga Rp 196,59 miliar/tahun serta pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 31,59 miliar/tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News