kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   14.000   0,80%
  • USD/IDR 16.530   0,00   0,00%
  • IDX 6.312   88,27   1,42%
  • KOMPAS100 903   6,88   0,77%
  • LQ45 712   2,66   0,38%
  • ISSI 198   3,50   1,80%
  • IDX30 373   2,21   0,60%
  • IDXHIDIV20 448   3,53   0,79%
  • IDX80 103   0,27   0,27%
  • IDXV30 108   0,52   0,49%
  • IDXQ30 122   0,86   0,71%

Jokowi disarankan reshuffle kabinet, ini alasannya


Jumat, 03 Februari 2017 / 17:57 WIB
Jokowi disarankan reshuffle kabinet, ini alasannya


Reporter: Handoyo | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat sorotan. Beberapa persolan yang tidak kunjung terselesaikan membuat menteri-menteri  perlu mendapat penyegaran melalui reshuffle.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit mengatakan, saat ini sudah waktunya beberapa pos kementerian dilakukan reshuffle. "Saya kira sudah waktunya Presiden melakukan reshuffle," kata Arbi, Jumat (3/2).

Adapun beberapa kementerian yang layak untuk diganti itu antara lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Pendidikan, Menteri Agama serta Menteri Dalam Negeri. Beberapa kementerian itu dinilai memiliki raport merah lantaran kinerja yang buruk.

Di Kementerian BUMN, Arbi menilai kinerjanya masih belum terlihat. Terbukti dengan banyaknya persoalan-persoalan hukum yang menimpa para pejabat di badan usaha yang dipimpin. Sementa itu, untuk kementerian Pendidikan kebijakan yang dikeluarkan malah membuat kekacauan dan kebingungan.

Untuk Kementerian agama, munculnya organisasi keagamaan yang dominan, serta tindakan-tindakan yang berlebihan akan mengancam kedaulatan bangsa. Sedangkan Kementerian Dalam Negeri, terkait dengan persoalan e-KTP yang tidak kunjung terselesaikan menjadi masalah dalam pemilihan kepala daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×