kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi dan salam perpisahan SBY


Kamis, 14 Agustus 2014 / 22:08 WIB
Jokowi dan salam perpisahan SBY
ILUSTRASI. HID ungkap lima poin dalam industri keamanan


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Hanya dalam hitungan bulan, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan segera berakhir. Pada 20 Oktober, Indonesia akan memiliki Presiden dan Wakil Presiden baru yang resmi dilantik.

Menjelang masa akhir jabatannya itu, tak jarang Presiden SBY membawa suasana haru dalam berbagai forum yang dihadirinya. SBY kerap melontarkan kata-kata perpisahan seperti yang terjadi dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) pada April 2014 lalu.

Dengan suara serak dan batuk yang mengganggu pidatonya itu, SBY juga memohon maaf atas kesalahannya selama memimpin para kepala daerah. Pidatonya itu telah membuat Gubernur, Walikota, hingga Bupati bertepuk tangan mengapresiasi kerja keras Presiden RI yang pertama kali dipilih langsung oleh rakyat itu. Momen tersebut cukup spesial lantaran hadir pula Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang saat itu gencar diwacanakan sebagai calon Presiden.

Selang empat bulan kemudian, SBY kembali mengulang kata-kata perpisahannya pada perayaan Hari Pramuka ke-53 di Cibubur. "Pada kesempatan terakhir saya menghadiri Hari Pramuka, sebagai Ketua Mapinas dan Presiden RI, pada kesempatan baik ini, kepada adik dan pengurus, saya beserta ibu negara mohon diri, mohon pamit. Insyallah saya akan akhiri masa jabatan saya," kata SBY, Kamis (14/8).

"Percayalah gerakan pramuka akan selalu di hati saya," timpal SBY yang langsung mendapat tepuk tangan riuh. Tampak di antaranya yang bertepuk tangan adalah Jokowi.

Jokowi lagi-lagi menjadi saksi perpisahan SBY itu. Berbeda dengan empat bulan lalu, Jokowi kini disebut sebagai Presiden terpilih berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum. Jokowi yang akan melanjutkan tongkat estafet kekuasaan pada 20 Oktober nantinya jika Mahkamah Konstitusi (MK) tidak membatalkan kemenangan Jokowi bersama Jusuf Kalla.

Momen jabat tangan antara SBY dan Jokowi dalam acara Hari Pramuka itu pun menjadi buruan para peliput. Usai acara, Jokowi sudah dikerumuni masyarakat yang ingin bersalaman meski Pasukan Pengamanan Presiden tengah sibuk mensterilkan jalur yang akan dilalui SBY.

Melihat keramaian yang ditimbulkannya, Jokowi meminta izin untuk melepas kepergian Presiden. "Nanti ya, saya temani Presiden dulu," ungkap pria asli Solo itu yang langsung pergi menghampiri mobil presiden.

SBY pun muncul dan menghampiri Jokowi bersama Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault. Mereka sempat berbincang singkat dan berjabat tangan.

Dalam pertemuan Presiden yang akan segera berakhir masa jabatannya dan calon Presiden yang akan segera naik tahta itu, ego dan kebanggaan masing-masing dilepas. Jokowi tetap menghormati SBY sebagai Presiden yang masih memimpin. Di sisi lain, SBY berjanji akan membantu Presiden terpilih dalam masa transisi, suatu hal yang diakui SBY tak didapatkannya dulu saat berkuasa pertama kali di tahun 2004. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×