kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi calon presiden pilihan pengusaha


Jumat, 11 April 2014 / 16:37 WIB
Jokowi calon presiden pilihan pengusaha
ILUSTRASI. Obat sakit tenggorokan alami.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Hasil Pemilu Legislatif 2014 versi hitung cepat dari sejumlah lembaga survei sudah keluar. Tiga partai, yakni PDIP, Golkar, Gerindra, menurut hasil hitung cepat tersebut berhasil mendominasi perolehan suara.

Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas perolehan PDIP mendapatkan 19,23%, Golkar mendapatkan 15,02% dan Gerindra 11,76%. Dengan melihat hasil tersebut, tiga partai tadi berpotensi untuk tetap mengusung calon presiden mereka sendiri, walaupun untuk itu mereka harus tetap berkoalisi.

Namun, dari tiga calon presiden yang diusung partai- partai tersebut: Joko Widodo, Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto, calon presiden yang diusung oleh PDIP lah yang diinginkan oleh pengusaha. "Yang beri harapan hanya Jokowi," kata Anton Supit, Wakil Ketua Apindo, Anton Supit saat dihubungi KONTAN Jumat (11/4).

Meski demikian, harapan dan pilihan pengusaha tersebut kemungkinan besar bisa berubah, kalau nantinya dalam memilih calon wakil presiden, baik PDIP maupun Jokowi salah langkah. Oleh karena itulah, dia berharap PDIP dan Jokowi bisa tepat memilih calon wakil presiden.

Anton mengatakan, ada beberapa kriteria calon wakil presiden yang diinginkan oleh pengusaha. Pertama kompeten. Ke dua, bisa bekerjasama dengan presiden. Ke tiga, bisa membantu presiden dalam menjalankan tugasnya, termasuk mengkomandoi menteri. Dan yang ke empat, tidak korup.

Selain itu, pengusaha juga ingin wakil presiden yang bisa bersinergi dan bernegosiasi dengan DPR. Anton bilang, kriteria calon presiden dan wakil presiden tersebut diberikannya karena ke depan Indonesia akan mendapatkan banyak tantangan.

Dari sisi ekonomi saja misalnya, Indonesia dihadapkan pada beberapa masalah besar. Diantaranya; pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, infrastruktur yang belum memadai, permasalahan lapangan kerja, masalah kepastian hukum, dan energi.

"Makanya kami minta partai politik untuk melupakan kepentingan mereka dulu, jangan masalah wapres jadi negoisasi harus ketua umum partai atau apa, yang penting kompeten," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×