kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi Bicara Soal Transisi Energi: Harus Hati-Hati dan Bertahap!


Jumat, 16 Agustus 2024 / 12:18 WIB
Jokowi Bicara Soal Transisi Energi: Harus Hati-Hati dan Bertahap!
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato terkait Laporan Kinerja Lembaga-lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/sgd/tom.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa transisi energi yang sedang dijalankan oleh Indonesia harus dilakukan secara hati-hati dan bertahap.

Jokowi berharap, transisi energi yang ingin diwujudkan adalah transisi energi yang berkeadilan, yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat.

"Kita terus konsisten mengambil bagian dalam langkah dunia melakukan transisi energi secara hati-hati dan bertahap," ujar Jokowi dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI, Jumat (16/8).

Jokowi menyebut, di saat dunia mulai mengarahkan masa depannya ke ekonomi hijau, Indonesia juga tidak ingin kehilangan momentum. Karena Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 GW, baik dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut dan bioenergi.

Baca Juga: Jokowi: Indonesia Tak Mau Kehilangan Momentum Ekonomi Hijau

Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Bambang Soesatyo mengatakan bahwa Indonesia terus berkomitmen secara bertahap untuk menekan emisi gas rumah kaca.

Langkah tersebut dilakukan dengan mengurangi porsi penggunaan energi fosil dan mulai beralih pada energi baru dan terbarukan.

Menurutnya, transisi energi merupakan pekerjaan yang besar dan membutuhkan investasi yang besar pula. Oleh karena itu, transisi energi tidak akan tuntas hanya dalam waktu yang singkat.

"Transisi energi ini merupakan pekerjaan besar, yang membutuhkan investasi sangat besar, dan tidak akan tuntas hanya dalam tiga sampai lima tahun," ujar Bambang dalam Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (16/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×