Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bendungan Ciawi di Kabupaten Bogor telah diresmikan. Bendungan tersebut akan menjadi bendungan pengendali banjir di Jakarta.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bendungan Ciawi dan Sukamahi diharapkan bisa mengurangi banjir yang ada di Jakarta kurang lebih 30,6%. Bendungan tersebut memiliki luas genangan 39,4 hektare.
"Akan mereduksi (banjir) dari 464 juta meter kubik menjadi 318 juta meter kubik. Kurang lebih nanti 12 kelurahan yang akan menjadi tidak terdampak (banjir) lagi karena adanya bendungan Ciawi dan Sukamahi ini," tuturnya dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (23/12).
Baca Juga: Jokowi Resmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Siap Jadi Pengendali Banjir Jakarta
Mulai dibangun sejak tahun 2016, bendungan tersebut memiliki daya tampung sekitar 6,05 juta meter kubik. Adapun pembangunan menghabiskan anggaran Rp1,3 triliun.
Ia menyampaikan jika bendungan Sukamahi dan Ciawi rampung, ditambah selesainya sodetan Ciliwung ke banjir kanal timur (BKT) akan mengurangi banyak sekali wilayah yang sebelumnya tergenang banjir di Jakarta.
Jokowi mengatakan, untuk sodetan Ciliwung ke BKT saat ini masih proses pembebasan lahan. Diharapkan bulan Maret sudah selesai. Ia menitipkan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta untuk segera merampungkan pengerjaan sodetan Ciliwung ke BKT.
Tak hanya itu, Jokowi juga berpesan untuk penyelesaian banjir di DKI Jakarta juga diperlukan normalisasi 13 sungai disana.
Baca Juga: Bendungan Ciawi Beroperasi Perintah Presiden Jokowi 13 Sungai Jakarta Dinormalisasi
"Itu akan mengurangi banyak sekali wilayah yang sebelumnya tergenang menjadi tidak. Dari 468 hektare jadi 211 hektare. Kurangnya separuh hampir separuh lebih. Sukamahi Ciawi plus sodetan Ciliwung ke BKT. Kalau normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta dilakukan ini akan sangat membantu. Konsistensi itu yang saya sampaikan ke Gubernur DKI agar benar-benar terus dilakukan," jelasnya.
Kemudian urusan air laut yang masuk ke darat, saat ini sudah dikerjakan tanggul laut. Hanya saja dalam jangka panjang, untuk mengatasi air laut yang naik ke darat memang dibutuhkan adanya giant sea wall.
"(Giant sea wall) itu harus segera dikalkulasi dan segera dimulai," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News