kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.500   15,00   0,10%
  • IDX 7.735   86,10   1,13%
  • KOMPAS100 1.202   10,90   0,91%
  • LQ45 959   9,37   0,99%
  • ISSI 233   1,70   0,73%
  • IDX30 492   5,97   1,23%
  • IDXHIDIV20 591   7,28   1,25%
  • IDX80 137   1,31   0,97%
  • IDXV30 143   0,56   0,39%
  • IDXQ30 164   1,93   1,19%

Jokowi belum siap setor nama menteri ke KPK


Rabu, 24 September 2014 / 19:24 WIB
Jokowi belum siap setor nama menteri ke KPK
ILUSTRASI. Sepeda motor yang menggunakan Compressed Natural Gas (CNG) sebagai Bahan Bakar Gas (BBG).


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo mengaku pihaknya belum siap menyetor nama-nama kandidat menterinya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam waktu dekat.

Pasalnya, ia mengungkapkan sampai saat ini nama-nama tersebut masih dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk dari partai pengusung maupun partai pendukung.

"Namanya saja belum ketemu, apa yang mau disetor?" ujar Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (24/9).

Pria yang masih memegang jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan pihaknya akan mengajukan nama-nama kandidat menteri itu kepada KPK maupun Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) apabila sudah terkumpul dan disaring.

"Kalau nama sudah komplit, baru saya ke sana, ke PPATK, ke KPK. Saya dulu juga sudah ngomong seperti itu. Betul itu, tapi sekarang saya belum punya nama. Jadi saya harus setor nama siapa?" tutur Jokowi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja mengakui pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla mengenai penelusuran rekam jejak para kandidat menteri.

Meski telah melakukan komunikasi, Adnan mengungkapkan Tim Transisi belum menyetorkan nama-nama kandidat menteri tersebut untuk ditelusuri.

"Sampai sekarang kami masih menunggu karena belum ada daftar nama yang harus kami dalami," ucap Adnan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (24/9). (Imanuel Nicolas Manafe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×