kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jokowi akan sambut Mike Pence di Istana Merdeka


Kamis, 20 April 2017 / 08:04 WIB
Jokowi akan sambut Mike Pence di Istana Merdeka


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden Joko Widodo, Kamis (20/4) pagi, dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence. Jokowi menerima Pence di Istana Merdeka, Jakarta.

Berdasarkan agenda Presiden yang dirilis Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Kepresidenan, Pence datang ke Istana sekitar pukul 10.00 WIB. Jokowi akan menyambut Pence yang datang bersama istri, Karen Pence.

Keduanya kemudian mengikuti sesi foto bersama kemudian dilanjutkan dengan bincang-bincang di beranda atau yang populer disebut veranda talk.

Jokowi dan Pence kemudian dijadwalkan memberikan pernyataan pers bersama di ruangan Kredensial Istana Merdeka dan dilanjutkan dengan menyaksikan seni dan budaya khas Indonesia di Istana Negara.

Sebelumnya, pemerintah menyambut baik kunjungan kehormatan Wapres Pence ke Indonesia. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kunjungan kehormatan itu merupakan momentum yang baik untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-AS.

"Kami ingin tetap mempunyai hubungan yang baik dengan semua negara. Termasuk Amerika," ujar Kalla di Kantor Wapres, Selasa (11/4) lalu.

Kerja sama Indonesia-AS sudah terbangun sejak lama. Sebagai bukti, banyak perusahaan di sektor sumber daya alam dan tambang asal Negeri Paman Sam yang eksis di Indonesia. Misalnya Chevron, Exxon Mobile, dan Freeport.

"Sehingga kita harus menjaga hubungan baik itu," ujar Kalla.

Selain itu, pertemuan dengan Pence juga akan dijadikan momen untuk mengetahui apa efek kebijakan pemerintah AS di bawah kepemimpinan Donald Trump terhadap Indonesia.

"Tentu kita tetap kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai dengan kepentingan kita," ujar Kalla. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×