kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.478.000   -4.000   -0,27%
  • USD/IDR 15.685   -195,00   -1,26%
  • IDX 7.504   8,04   0,11%
  • KOMPAS100 1.166   4,61   0,40%
  • LQ45 927   -2,36   -0,25%
  • ISSI 227   1,87   0,83%
  • IDX30 478   -1,88   -0,39%
  • IDXHIDIV20 574   -2,08   -0,36%
  • IDX80 133   0,26   0,20%
  • IDXV30 142   0,64   0,46%
  • IDXQ30 160   -0,33   -0,20%

JK: Siapa bilang Mega tidak mau ketemu SBY?


Senin, 06 Oktober 2014 / 07:09 WIB
JK: Siapa bilang Mega tidak mau ketemu SBY?
ILUSTRASI. Ada beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa digunakan untuk membersihkan usus yang kotor, terutama pasca Lebaran.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) menampik pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengesankan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri enggan bertemu dengan SBY. Menurut JK, Mega sudah mau bertemu SBY setelah pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dilakukan.

"Siapa bilang nggak mau (ketemu SBY)? Mega siap tapi setelah selesai urusan pemilihan ini. Mega siap ketemu setelah pemilihan, seusai kesepakatan dicapai, ketemu," papar JK usai pertemuan koalisi di kediaman Megawati, Jakarta, Minggu (5/10).

JK menjadi salah satu juru runding yang diutus Megawati bertemu dengan SBY. Namun, SBY menolak bertemu JK yang datang bersama Jokowi, Puan Maharani, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. SBY menilai koalisi antara dua partai seharusnya mempertemuan dua ketua umum.

Menurut JK, alasan Megawati ingin bertemu setelah pemilihan pimpinan DPR dilakukan bukan menandakan ketidakpercayaan koalisi terhadap komitmen Partai Demokrat untuk benar-benar mendukung kubu Jokowi-JK. "Bukan soal tidak percaya atau tidak. Itu sebagai ucapan terima kasih ketemu. Itu sudah ditawarkan ke SBY, ketemu besoknya setelah acara itu," papar Wakil Presiden periode 2004-2009 itu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat mencurahkan isi hatinya soal kronologi gagalnya pertemuan dia denganĀ  Megawati Soekarnoputri menjelang pemilihan pimpinan DPR. Curahan hati SBY itu dituliskannya dalam akun jejaring Twitter @SBYudhoyono pada Minggu sore ini. SBY mengawali ceritanya itu dari pertemuan tanggal 30 September 2014 di mana dirinya bertemu Jokowi dan Hatta Rajasa di Istana Negara.

"Pertemuan dengan Pak Jokowi berlangsung baik. Ketika PDI-P inginkan kebersamaan di DPR, saya sampaikan pertemuan SBY-Mega penting," tulis SBY.

Menurut SBY, untuk koalisi PDI-P dan Partai Demokrat, perlu pertemuan dua pucuk pimpinan partai itu. Pertemuan itu, sebut dia, akan saling mengetahui kehendak, niat dan semangat untuk sebuah kebersamaan. SBY pun menyiratkan kekecewaannya lantaran pertemuan tersebut urung terlaksana.

"Saya mendengar nanti pada saatnya Bu Mega akan 'menerima' saya," kata dia.

Lantaran mentoknya lobi dengan Demokrat dan PPP, koalisi Jokowi-JK pun gagal dalam merebut kursi paket pimpinan DPR yang kemudian dikuasai Koalisi Merah Putih. Partai Demokrat justru bergabung dengan Koalisi Merah Putih dan mendapat kursi Wakil Ketua DPR. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×