kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

JK : Penjualan saham Isat dari STT ke Qtel Sah


Jumat, 13 Juni 2008 / 17:48 WIB


Reporter: Yohan Rubiyantoro | Editor: Test Test

JAKARTA. Kontroversi penjualan saham Indosat Tbk sebesar 40,8% oleh Singapore Telemedia Technologies (STT) ke Qatar Telecom (QTel) terus bergulir. Meski demikian, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa penjualan tersebut merupakan transaksi bisnis biasa. "Itu sah-sah saja," ujarnya di Istana Wapres, Jumat (13/6).

Meski demikian, Wapres mengatakan, sesuai regulasi Bapepam, seharusnya STT melakukan tender offer terlebih dahulu karena jumlah transaksinya melebihi 25 persen. Dia bilang, hal itu harus disampaikan ke pemegang saham lain, karena adanya asas keterbukaan. Pemerintah sendiri, menurut Kalla, tidak begitu tertarik untuk membeli kembali saham Indosat dari QTel.

Sekadar mengingatkan, Jumat (6/6) lalu, Qtel mengumumkan telah membeli 40,8 persen saham Indosat melalui Asian Mobile Holding (AMH). Dalam struktur STT, AMH adalah pemilik Indonesia Communication Limited (ICL) yang tercatat sebagai pemegang saham Indosat. Pada perjanjian itu, Qtel membayar sebesar S$ 2,4 miliar dolar Singapura atau US$ 1,8 miliar atau  setara dengan Rp16,74 trilyun.

Terkait hal itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menilai penjualan 40,8 persen saham Singapore Technologies Telemedia (STT) di PT Indosat Tbk kepada Qatar Telecom (Qtel) merupakan tindakan tidak beretika dan tidak menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Itu dikarenakan STT masih terlibat proses hukum di tingkat Mahkamah Agung. Namun belakangan, STT justru menjual sahamnya.

Berdasarkan putusan pengadilan berjangka waktu satu tahun, KPPU meminta Temasek (induk perusahaan STT) melepas 5 persen kepemilikannya di Indosat atau Telkomsel kepada penawar yang tidak memiliki afiliasi atau mengurangi kepemilikan hingga 50 persen di kedua operator tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×