Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sinyal pemilu akan terjadi satu putaran kemungkinan akan terjadi. Jika mengacu pada hasil hitung cepat di beberapa lembaga survei, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memperoleh hitungan suara paling tinggi.
Misalnya saja, hasil hitung cepat perhitungan suara Pemilu 2024 dari Litbang Kompas mulai dirilis. Berdasarkan hitung cepat tersebut pada pukul 16.31 WIB pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka meraih suara sebesar 39,16%.
Sementara pasangan nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih suara 24.52% dan pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengantongi 16,31%.
Adapun data tersebut diambil dari 69,05% data suara sementara yang masuk ke Litbang Kompas.
Analisi Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita menilai, dari perkembangan hasil hitung cepat beberapa lembaga survey, nampaknya sudah mulai memperlihatkan gambaran hasil akhir Pilpres. Hal tersebut juga akan turut berpengaruh kepada kondisi fiskal dan juga arah investasi di 2024.
Baca Juga: Anies Unggul di TPS Tempatnya Nyoblos
“Saya menduga, (pemilu satu putaran) sudah cukup memberikan sinyal kepada dunia usaha atas keputusan-keputusan investasi dan bisnis ke depan,” tutur Ronny kepada Kontan, Rabu (14/2).
Ia menambahkan, jika pemilu terjadi satu putaran maka besar kemungkinan performa investasi akan kembali ke performa normal.
Di samping itu, pemerintah juga akan menghemat anggaran, yang sebelumnya diperkirakan anggaran tambahan pemilu 2 putaran sebesar Rp 17 triliun.
“Justru akan berpengaruh jika satu putaran, karena akan ada penghematan anggaran yang cukup signifikan,” terangnya.
Untuk diketahui, Pemilu 2024 Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran hingga Rp 71,3 triliun. Anggaran bahkan sudah diberikan sejak jauh-jauh hari, sekitar 20 bulan sebelum Pemilu terselenggara.
Pada tahun 2022, pemerintah mengalokasikan Rp3,1 triliun. Tahun 2023, alokasi anggaran Pemilu bertambah menjadi Rp30,0 triliun. Pada tahun depan saat berlangsungnya Pemilu, alokasinya naik lagi menjadi Rp38,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News